Politik
Bamsoet Minta Masyarakat Terapkan Nilai Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Kabarpolitik.com- Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan dalam konteks kekinian, penting dicermati tantangan-tantangan kebangsaan yang muncul dalam berbagai dimensi.
Diantaranya, melemahnya rasa toleransi dalam keberagaman, demoralisasi generasi muda bangsa, memudarnya identitas dan karakteristik bangsa, masih tingginya kesenjangan sosial, hingga masalah ancaman kedaulatan negara di tengah cengkeraman hegemoni ekonomi-politik dunia.
“Dalam kerangka upaya menghadapi tantangan kebangsaan tersebut, diperlukan langkah-langkah terobosan yang bijak, moralis, dan strategis yang disertai kesadaran kebangsaan. Salah satu diantaranya adalah kembali kepada jati diri bangsa, karakteristik dan kepribadian bangsa Indonesia yang seutuhnya,” kata Bamsoet, di Jakarta Pusat, Jum’at (22/11/2019).
Kandidat Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024 ini meminta, agar seluruh elemen masyarakat membentuk kembali kepada jati diri bangsa, yang harus dipahami sebagai bakti dan pengorbanan kepada bangsa dan negara.
Secara sederhana, upaya senantiasa menjaga kebersamaan, persatuan, persaudaraan, harmoni, dan toleransi dalam keberagaman, adalah perwujudan kembali jati diri bangsa.
“Disamping itu, upaya kita melawan ancaman kemiskinan, keterbelakangan, kesenjangan, dan berbagai ketertinggalan bangsa juga merupakan bentuk perjuangan kembali kepada jati diri bangsa,” paparnya.
Bamsoet juga menekankan, agar eksistensi bangsa sangat bergantung dengan kualitas sumber daya manusianya. Karenanya, MPR konsisten melaksanakan pembangunan karakter bangsa melalui pemasyarakatan Empat Pilar MPR yang pada hakikatnya adalah pembangunan karakter dan jati diri bangsa Indonesia.
“Empat Pilar MPR itu adalah Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat pemersatu bangsa UUD RI tahun 1945 sebagai landasan konstitusional NKRI, sebagai konsensus yang harus dijunjung tinggi serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu dalam untaian kemajemukan bangsa,” jelasnya.
Kepala Badan Bela Negara ini juga menilai bahwa, bangsa Indonesia hingga saat ini masih tegak berdiri dan bersatu karena adanya kesatuan rasa sebagai bangsa yang bersatu oleh seluruh elemen bangsa yang senantiasa terus terjalin antar generasi.
“Dalam kerangka inilah, seluruh elemen bangsa harus dapat lebih mengenal, memahami, menerapkan serta turut menyebarluaskan nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.[pit]
