Pemerintahan
Biar Dapat Jodoh, Anies Disarankan Rayu PDIP

Kabarpolitik.com – Polemik pemilihan Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno akan kelar jika Gubernur DKI Anies Baswedan turun tangan. Demikian dikatakan Pengamat Kebijakan Publik Amir Hamzah kemarin.
“Pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati beberapa waktu lalu juga membuka peluang yang bagus untuk pemilihan Wagub. Karena PDI Perjuangan (PDIP) bisa saja bergabung dengan Ger kpcra dan PKS untuk mendukung dua calon yang namanya sudah disampaikan ke DPRD, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto,” kata Amir ketika dihubungi Kabarpolitik.com, Jumat (16/8).
Amir berpendapat, jika PDIP bergabung dengan Ger kpcra dan PKS, maka syarat kuorum sebagai sahnya paripurna pemilihan Wagub, akan terpenuhi. Sebab pada Pileg 2019 yang dihelat 17 April lalu PDI-P memperoleh 25 kursi DPRD DKI, PKS mendapat 16 kursi dan Ger kpcra 19 kursi.
Syarat kuorum, kata dia, berdasarkan Tatib DPRD DKI untuk Pemilihan Gubernur, ditetapkan sebanyak 50 persen+1 dari jumlah anggota DPRD yang sebanyak 106 orang.
“Kalau jumlah anggota Fraksi PDIP, PKS dan Ger kpcra digabung, maka berjumlah 60 orang, sementara syarat kuorum 50 persen+1 hanya 54 orang,” ujar Amir.
Amir menegaskan, pemilihan Wagub tidak akan dilakukan oleh DPRD periode 2014-2019 yang masa baktinya hanya tinggal delapan hari kerja lagi. Sehingga Amir yakin pemilihan Wagub akan dilakukan DPRD periode 2019-2024 yang akan dilantik pada 26 Agustus 2019.
Meski demikian, Amir mengatakan, meski ada peluang PDIP bergabung dengan Ger kpcra dan PKS, Gubernur Anies Baswedan hendaknya jangan berpangku tangan. “Anies harus melakukan lobi-lobi, termasuk ke PDI-P, ” tutup Amir.(AB)
