Connect with us

Nasional

Catat! Begini Cara Benar Mengerem Motor Agar Tak Selip

Kabarpolitik.com, JAKARTA – Mengendarai motor secara aman sebenarnya tak hanya butuh skill dan pengalaman tetapi juga pengetahuan bagaimana teknik mengendarai yang benar. Salah satu contohnya adalah cara pengereman yang tepat dan safety di jalan raya.

Pada musim hujan dengan kondisi jalan yang licin dan tergenang air cara pengereman harus dilakukan secara tepat. Lalu sebenarnya bagaimana cara atau teknik pengereman motor yang benar?

Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan semua teknik pengereman yang aman kuncinya ada pada kesadaran dan pengetahuan bahwa pengereman dilakukan secara terencana dan bertahap, sehingga motor berhenti mulus.

“Jangan pernah melakukan pengereman spontan atau reflek karena akibatnya fatal. Apalagi pada saat hujan. Karena itu ketika mengendarai motor harus tetap fokus dengan konsentrasi penuh,” kata Jusri pada JawaPos.com, beberapa waktu lalu.

Terkait teknik pengereman yang aman, pria paruh baya yang menggeluti safety riding kurang lebih 30 tahun ini menjelaskan semua metode pengereman baik pada saat hujan maupun kering sebenarnya sama. Semuanya tergantung dari kecepatan saat kita mengendarai motor.

“Kalau soal menggunakan rem depan atau belakang mana yang lebih dahulu kita gunakan itu tergantung pada kecepatan. Jika kita mengendarai motor dengan kecepatan 40 atau 30 Km per jam, kita hanya perlu menggunakan rem belakang saat ingin berhenti,” terang pria humoris ini. Sebagai catatan tambahan rem belakang juga bisa digunakan saat jalan macet, dalam posisi motor stop and go, karena posisi kecepatan akan berkisar di 10 sampai 20-an Km per jam.

Ia melanjutkan ketika motor dipacu dengan kecepatan diatas 40sampai 80 Km per perjam, rem yang digunakan harus kedua-duanya yakni kombinasi antara rem depan dan belakang, tapi semuanya dilakukan secara bertahap dan halus.

Namun bila motor digeber diatas 80 Km per jam maka rem yang pertama digunakan adalah rem depan agar ban depan mendapatkan kembali traksinya ke jalan sebelum diikuti rem belakang secara bertahap.

“Jadi kalau motor dipacu 80 Km per jam, gunakan rem depan dulu secara bertahap. Ketika masuk ke zona 80 Km ke bawah gunakan kombinasi rem depan dan belakang. Kemudian masuk ke zona kecepatan 40 kebawa cukup pakai rem belakang saja,” tukas Jusri.

(JPC)

source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *