Nasional
Cuaca Ekstrem, Masyarakat Diminta Ikut Menjaga Rasa Aman

Kabarpolitik.com, JOGJAKARTA – Masyarakan selama beberapa hari ke depan diminta menjaga kewaspadaan terkait cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di pantai selatan wilayah Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). Selain itu, masyarakat juga diminta ikut memberikan rasa aman kepada wisatawan yang tengah berlibur.
“Masyarakat yang ada di pesisir diharap waspada. Bagaimana kemudian sebagai tuan rumah yang punya destinasi wisata, memberi rasa aman kepada wisatawan di pantai,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIJ, Biwara Yuswantana, Kamis (24/1).
Ia meminta agar air pasang yang sempat terjadi pada pertengahan 2018 lalu menjadi pengalaman. Agar warung-warung, maupun pemukiman bisa jauh dari jangkauan air laut ketika terjadi gelombang tinggi. “Aturan sepadan pantai kan seratus meter (dari pantai). Bisa dilakukan penataan, agar jauh dari jangkauan,” ucapnya.
Selain itu, untuk nelayan agar tidak melaut terlebih dahulu ketika terjadi cuaca ekstrem. Supaya tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Relawan juga supaya memperhatikan informasi dari lembaga-lembaga yang kompeten,” ucapnya.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Jogjakarta, Agus Sudaryatno, sebelumnya mengatakan telah terdeteksi adanya 3 bibit badai tropis di dekat wilayah Indonesia. Salah 1 bibit berada di Laut Timor.
“Berpotensi meningkat menjadi siklon tropis dalam 3 hari ke depan dan mengakibatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang,” katanya.
Hujan lebat dan angin kencang dapat mencapai di atas 46 kilometer per jam. Berpotensi dialami secara merata, baik di Kabupaten Kulon Progo, Sleman, Bantul, Gunungkidul, maupun Kota Jogjakarta. “Masyarakat nelayan yang tinggal di pesisir juga perlu mewaspadai potensi gelombang tinggi. Tinggi gelombang antara 2,5 hingga 5 meter diperkirakan terjadi di perairan selatan DIJ,” ucapnya.
(JPC)
