Politik
Deklarasi Dukung Jokowi, Sejumlah Kepala Daerah di Jateng Mulai Dimintai Keterangan

Kabarpolitik.com, SEMARANG – Sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah yang sempat menghadiri acara deklarasi mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin di Hotel Alila, Solo, Sabtu (26/1) mulai dimintai keterangan oleh Bawaslu. Mereka dicecar pertanyaan seputar kehadiran mereka pada kegiatan tersebut.
“Semua Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang hadir di Solo dipanggil. Tapi berapa yang datang dan berapa yang nggak datang, data masih terus berjalan,” kata Divisi Humas dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jawa Tengah Rofiuddin saat dikontak, Selasa (12/2).
Rofiuddin mengatakan, pemanggilan para kepala daerah ini dilakukan oleh masing-masing Bawaslu Kabupaten/Kota. Nantinya, laporan soal permintaan keterangan ini semuanya dikumpulkan ke Bawaslu Jateng untuk dikaji.
Ia menambahkan, pemanggilan terhadap para kepala daerah ini sudah berlangsung sejak pekan lalu. Beberapa yang sudah memenuhi panggilan, di antaranya adalah Wakil Wali Kota Semarang, Bupati dan Wakil Bupati Semarang, Bupati dan Wakil Bupati Banyumas, dan masih banyak lagi.
“Pertanyaan banyak. Tapi (intinya) seputar soal acara deklarasi dukungan ke salah satu capres di Solo itu,” kata Rofiuddin lagi.
Sebelumnya, Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kota Semarang, Naya Amin Zaini dalam keterangan resminya menyebutkan pihaknya telah memanggil Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Senin (11/2) kemarin. Bawaslu Kota Semarang memberondong perempuan yang karib disapa Mbak Ita itu dengan 24 pertanyaan.
Masih menurut Naya, dalam klarifikasi itu Mbak Ita mengakui hadir di acara deklarasi tersebut atas undangan Ganjar Pranowo. Yang tak lain adalah Politisi PDIP sekaligus Gubernur Jateng.
“Berdasarkan hasil klarifikasi acara itu bertujuan untuk deklarasi pemilu damai, dengan menjunjung etika dan peraturan hukum dan memenangkan paslon 01 selaku petugas partai,” tulis Naya.
Berdasarkan keterangan saksi, kata Naya, tidak ada daftar hadir dan notulensi. Semua acara dihandle langsung oleh Ganjar Pranowo sebagai penggagas acara konsolidasi dan deklarasi kepala daerah tersebut.
Mengenai kemungkinan Bawaslu untuk nantinya memintai keterangan Ganjar soal kegiatan ini, Rofiuddin menjawab singkat. “Masih dalam proses kajian,” katanya.
(JPC)
