Connect with us

Politik

Demokrat Tolak Usulan Jabatan Presiden Ditambah Jadi 15 Tahun

Published

on

Kabarpolitik.com- Wakil Ketua MPR dari Fraksi Demokrat, Syarief Hasan mengaku tidak tahu menahu adanya usulan masa jabatan presiden ditambah. Kata dia, MPR tidak mempunyai agenda untuk menambah jabatan presiden hingga tiga periode.

“Nggak tahu (dari mana usulannya muncul). Itu mungkin selentingan saja. Tapi yang jelas itu tidak merupakan salah suatu dari agenda,” kata Syarief di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Kalau pun ada usulan seperti itu, Syarief mengatakan Demokrat akan menolaknya. Ia menilai penambahan masa jabatan presiden belum diperlukan.

“Saya pikir sudah cukup dua kali, lima tahun. Tidak urgensinya (untuk ditambah) dan belum ada pikiran untuk sampai sejauh itu,” jelasnya.

Meski demikian, Syarief mengakui kalau saat ini tengah melakukan komunikasi dengan sejumlah tokoh partai politik terkait dengan rencana amandemen UUD 1945. Namun terkait dengan wacana penambahan masa jabatan presiden, tidak ada sama sekali pembahasan didalamnya.

 “Kedua, pimpinan-pimpinan MPR juga masih sedang bertemu dengan para tokoh-tokoh masyarakat, apakah para tokoh-tokoh partai politik. Kemudian di samping daripada itu kita juga baru merencanakan baru roadshow ke beberapa daerah. Jadi masih jauh,” ungkap Waketum Demokrat itu.

Sebelumnya, wacana amandemen UU 1945 terkait dengan penambahan masa jabatan presiden menjadi 15 tahun masih menjadi pro dan kontra. Wakil ketua MPR fraksi PPP, Arsul Sani menyebut, wacana amendemen terkait penambahan masa jabatan presiden, saat ini belum dibahas di internal MPR.

MPR masih mendengar sejumlah masukan terkait rencana amendemen UUD 1945. Sementara itu, PDI-P menilai  tidak ada urgensinya mengubah masa jabatan presiden dalam rencana amendemen UUD 1945.

Menurut ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, masa jabatan presiden selama 2 periode, atau sepuluh tahun sudah cukup untuk sebuah pemerintahan. Bagi Basarah, yang penting adalah pembangunan nasional dapat berkesinambungan antara pemimpin satu dan lainnya.[pit]

Sumber

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *