Connect with us

Nasional

Dendeng Babi Aceh Dijual Online, Ini Reaksi Pemerintah Aceh

Published

on

Kabarpolitik.com, BANDA ACEH – Pemerintah Aceh melaporkan isu dendeng babi aceh yang mulai meresahkan masyarakat di kawasan Kabupaten Aceh Besar, ke Polda Aceh.

Laporan tersebut disampaikan Kepala Bantuan Hukum Biro Hukum Sekretariat Daerah Aceh, Sulaiman ke bagian siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh di Banda Aceh.

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah A Gani mengatakan, beredarnya isu dendeng babi cap Kelinci Aguan sempat meresahkan masyarakat.

Di label merek disebutkan dendeng babi diproduksi di Jalan Malahayati KM14,5, Neuheun.

“Memang, dulu di KM14,5 tersebut pernah ada peternakan babi yang dikelola Aguan. Tapi itu sudah lama sekali. Peternakan tersebut tutup sejak tujuh tahun lalu. Pemiliknya juga sudah tidak di tempat itu lagi,” sebut Saifullah.

Juru Bicara Pemerintah Aceh itu menyebutkan, dendeng babi tersebut diperjualbelikan di media daring.

Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan media daring, dan mereka hanya menyediakan lapak penjualnya.

Oleh karena itu, lanjut Saifullah, Pemerintah Aceh melaporkan ke polda agar pihak kepolisian mengusut pihak-pihak menjual nama Aceh yang tidak sesuai dengan Islam.

“Aceh identik dengan Islam. Isu dendeng babi telah mencoreng nama daerah ini yang melaksanakan syariah Islam. Karenanya pemerintah meminta kepolisian mengusutnya,” kata Saifullah.

Saifullah A Gani juga menegaskan pemerintah daerah di Aceh tidak mungkin mengeluarkan izin dendeng babi tersebut. Sebab, dendeng babi tidak sesuai dengan masyarakat yang mayoritas muslim.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPOM dan lembaga pengawas obat makanan itu menyatakan tidak pernah mengeluarkan izin dendeng babi. Pengusutan kepolisian agar diketahui duduk persoalannya,” sebut Saifullah.

Saifullah mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak melakukan hal yang tidak patut. Percayakan kepada kepolisian mengusut persoalan dendeng babi tersebut.

Pemerintah Aceh juga sudah menugaskan Satpol PP dan WH untuk memenangkan masyarakat agar tidak terprovokasi dengan isu dendeng babi tersebut,” pungkas Saifullah A Gani. (jpnn)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *