Politik
Eva Rataba Minta Kepala Sekolah Sukseskan Penyaluran PIP
MAKALE (9 Oktober): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Eva Stevany Rataba, bersama Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek RI menggelar Sosialisasi Program Indonesia Pintar (PIP), di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (7/10).
Dalam sambutannya di depan 100 kepala sekolah SD, SMP, SMA, dan SMK, Eva menyampaikan pentingnya kepala sekolah aktif mengecek data siswa penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di aplikasi SiPintar.
Selain itu, yang tak kalah penting, tambahnya, setelah mengetahui data siswa penerima PIP, kepala sekolah harus segera memberitahukan kepada siswa penerima dan membantu siswa atau orangtua mereka dalam melakukan aktivasi rekening siswa penerima PIP.
“PIP itu hak siswa dari keluarga miskin, namun tidak bisa dicairkan atau direalisasikan apabila rekeningnya tidak atau belum diaktivasi. Di sinilah peran kepala sekolah sangat penting agar hak siswa tersebut dapat dinikmati,“ ungkap Eva.
Lebih Lanjut ia meminta agar koordinasi antarlembaga terkait, khususnya di Toraja harus lebih ditingkatkan lagi.
“Koordinasi antarlembaga, khususnya pihak bank penyalur agar lebih ditingkatkan lagi, jangan mempersulit penerima PIP dari daerah pelosok di Toraja,” ucap legislator dari Dapil Sulawesi Selatan III (Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Sidrap, Pinrang dan Kota Palopo) itu.
Eva juga menyampaikan sejak 2020 hingga 2023, telah mengusulkan 120 ribu peserta didik untuk menerima beasiswa PIP melalui jalur aspirasi. Dalam kaitan pengusulan calon penerima PIP, ia meminta kepala sekolah dalam pengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sekolah harus akurat, terutama mengisi kolom Nomor Induk Kependudukan (NIK) siswa, Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), tanggal lahir, dan nama ibu kandung, dan menandai siswa layak PIP di Dapodik.
“Sering kali terjadi, siswa yang sebenarnya layak dapat bantuan PIP ternyata tidak terdaftar sebagai penerima karena ada ketidaksesuaian antara data di Dapodik dan data di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), KTP atau kartu keluarga,” ungkap Eva.
Turut hadir dalam sosialisasi PIP itu Kepala Puslapdik Kemendikbudristek diawakili Teguh Rahayu Slamet, Kepala Dinas Pendidikan Tana Toraja Andarias Lebang, Perwakilan Cabang Dinas Pendidikan SulSel Wilayah X, Bank BRI, dan Bank BNI. (Media Center ESR/*)