Politik
Fadli Zon: Negara-Negara Eropa Lakukan Standar Ganda Sikapi Konflik Israel-Palestina
Published
2 tahun agoon

Konflik Israel-Palestina yang kembali meletus satu pekan terakhir ini mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengatakan negara-negara barat, khususnya Eropa cenderung menunjukkan dukungan kepada Israel dengan standar ganda dalam menyikapi konflik yang terjadi.
“Ini negara-negara Eropa dan Barat ini jelas kelihatan double standard atau berstandar ganda. Karena di dalam konflik Ukraina-Rusia, kita lihat ketika pihak Ukraina mau mempertahankan wilayahnya mereka sebut itu sebagai Freedom Fighters, sebagai pejuang, tapi ketika rakyat Palestina berusaha mempertahankan tanah rumah-rumah mereka dan wilayah mereka disebut teroris,” kata Fadli kepada Parlementaria usai pertemuan BKSAP DPR RI dengan Dubes Palestina untuk Indonesia (H.E.) Zuhair Al Shundi di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Menurut legislator Gerindra ini, seharusnya negara-negara tersebut memandang konflik ini secara objektif dan adil. “Ini jelas standar ganda barat yang masih memiliki residu (sebagai) penjajah saya kira gitu ya. Jadi seharusnya mereka berlaku adil, berlaku objektif bahwa persoalan yang terjadi di Palestina itu adalah akibat agresi yang dilakukan oleh Israel dan mereka mendiamkan itu,” terangnya.
Negara-negara Eropa, tambah Fadli, tidak menunjukan sifat yang konsisten dalam melihat suatu konflik. Sifat inilah yang dinilainya membuat tatanan dunia itu sulit untuk menuju kepada perdamaian, karena tidak menegakkan keadilan dan juga sistem yang sudah disepakati oleh dunia internasional dengan aturan-aturan dan regulasi yang ada (international rule base system).
“Kita selalu menghargai teritorial integrity atau integritas wilayah teritorial dari semua negara sikap Indonesia. Saya kira seperti itu, tetapi dalam kasus Palestina ini kelihatan sekali bahwa negara-negara Barat itu tidak konsisten. seolah-olah demokratis, seolah-olah hadir tapi mereka sebenarnya menunjukkan standar ganda bahkan hipokrit, munafik di dalam melihat ini,” pungkasnya.

Wihadi Wiyanto: Ekonomi Triwulan I 2025 Tumbuh 4,87%, Inflasi Terkendali

Muzani Kritik Putusan MK Soal Pemilu Terpisah: Berpotensi Timbulkan Masalah Baru

Bambang Haryo Soekartono Soroti PP 28/2024, Dinilai Hambat Industri Tembakau dan Lapangan Kerja

Bambang Haryo Sayangkan Potensi Dicabutnya Status Geopark Toba oleh UNESCO

Hekal: Utang Baru Rp 349 Triliun Masih Aman Selama untuk Pembangunan

Abdul Wachid Desak Pencarian Tuntas Jemaah Haji yang Hilang di Arab Saudi

Pensiunan PT Pos Merana, Mulan Jameela Desak Pemerintah Bertindak

Kamrussamad: Program MBG Butuh Dukungan Nyata dari Industri Keuangan

Opini WTP Tidak Jaminan Kepala Daerah Bebas Korupsi, Ini Buktinya

Dunia Butuh Generasi Muda Bahagia, Tangguh dan Sehat Jiwa

Sastrawan dan Wartawan Senior Agoes Dhewa Tutup Usia

Sosok Airlangga Masih Dibutuhkan Golkar

Kau Siregar Saya Lubis, Cukup Tentukan Tempat dan Waktunya, Kita Duel Sampai Mati

Turn Back Hoax: [SALAH] “akan ada penyemprotan racun untuk virus corona dari malaysia dan singapore melalui udara”

Sebut Didanai Pemodal Raksasa, Ade Armando: Rizieq Adalah Orang yang Bisa Membuka Kota Pandora
