Nasional
Gerindra akan Awasi Kotak Suara Secara Ketat

Kabarpolitik.com, JAKARTA – Keraguan atas penggunaan kotak suara pada Pemilu 2019 terbukti. Pada bencana banjir di Kabupaten Badung, Bali 2065 Kota suara rusak karena terendam banjir. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta, M Taufik.
Taufik menuturkan bahwa, penggunaan kardus pada kotak suara Pemilu 2019 sesuatu yang aneh. Meski demikian, apa yang telah dilakukan oleh KPU telah menjadi keputusan. “Ini sudah beli dan sudah didistribusi ke sejumlah daerah. Maka kita tetap harus ikuti, namun ini tetap aneh menurut saya,” ungkapnya saat ditemui usai pelaksanaan diskusi di Sekertarian Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, di Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.
Ia mengungkapkan bahwa, alasan KPU untuk menggunakan kardus pada kotak suara sebagai bentuk transparansi dinilai tidak masuk akal. “Kalau mau transparan kan tetap bisa menggunakan aluminium namun dibagian sisi lain diberikan sesuatu yang transparan hingga dapat dilihat dari luar,” tuturnya.
Taufik juga mengungkapkan, KPU dalam menentukan kota suara tidak mempertimbangkan medan diseluruh wilayah Indonesia. “Bayangkan ini terbuat dari kardus, terlebih nanti dibagian terpencil apakah bisa. Jika, nanti kota suara harus melewati geografis yang cukup berat seperti di Papua apakah tetap terjamin kemanannya,” ungkpanya.
Meski demikian, kotak suara telah dibeli dan telah didistribusi, maka jalan satu-satunya untuk menghindari kecurangan harus dilakukan pengawasan secara ketat. “Aneh, tapi sudah tak bisa ditarik karena sudah 100 persen dibeli. Jalan satu-satunya maka kami akan melakukan pengawasan secara ketat hingga keseluruh wilayah Indonesia,” pungkasnya. (yog)
