Connect with us

Politik

Golkar Target Menang 60 Persen di NTT, Melkiades: Politik Identitas Tidak Laku Lagi

Kabarpolitik.com – Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Timur menargetkan kemenangan tebal yaitu 60 persen dalam Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.

Mengumpulkan seluruh cakada dan cawakada yang sedang berproses di partai Golkar, Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena mengingatkan agar para kandidat Golkar jangan mengehmbus isu suku dan agama dalam Pilkada karena politik identitas tidak berlaku lagi di NTT.

Penegasan itu disampaikan Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam forum Rapat Koordinasi bersama para bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah serta para Ketua, Sekretaris dan Ketua Bapilu DPD II Golkar Kota dan Kabupaten se NTT di Sahid TMore Hote Kupang, Kamis (4/7/2024).

“Saya meyakini bahwa politik identitas ini sudah tidak berlaku lagi di NTT. Sudah terbukti dan saya alami sendiri selama mengikuti pemliu legislatif sejak tahun 2019,” sebut Melki Laka Lena.

Itu pasalnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini mengingatkan seluruh bakal calon (balon) kepala daerah dan wakil kepala daerah se-NTT dari Partai Golkar, untuk tidak perlu membicarakan, apalagi terganggu dengan issue suku, agama dan ras.

Dia lebih mengajak untuk konsentrasi dan fokus pada program kerja yang akan dikerjakan bagi rakyat.

“Mari kita menjalani proses politik ini dengan suasana hati menyenangkan, dan penuh edukatif. Dan yang paling penting adalah tidak perlu bicara isue suku dan agama. Isue politik identitas ini tidak laku lagi. Hasil Pileg sudah tegaskan bahwa isue ini tidak laku lagi hari ini di NTT. Tapi mari kita konsisten fokus ke program kerja dan apa yang akan dibuat untuk daerah,” tegasnya.

Melki Laka Lena, calon Gubernur NTT dari Golkar ini menegaskan, politik elektoral di NTT saat ini makin sehat karena politisasi suku dan agama sudah tidak laku lagi.

“Artinya, siapa yang berkeringat dan bekerja untuk rakyat, dia pasti akan menang. Jadi saya berharap benar kita tidak lagi terjebak dengan politik identitas ini. Tunjukkan kepada rakyat apa yang sudah dan akan kita kerjakan,” ujarnya.

Disebutkan Melki Laka Lena, partai Golkar selalu mengedepankan hasil survei untuk memotret elektabilitas kandidat.

“Survey adalah salah satu penentu penting sebelum DPP Partai Golkar mengeluarkan SK bagi cakada dan cawakada. Survei ini wajib dan mutlak diikuti. Di Golkar juga tidak ada mahar politik. Tidak bayar kursi. Tapi calon hanya gotong royong cek elektabilitas kita dengan membayar lembaga survei. Tidak ada karpet merah. Hasil survei pun akan disampaikan apa adanya,” tegasnya.

Melki Laka Lena mengatakan, DPP Partai Golkar akan memutuskan calon kepala daerah dan wakil setelah survei kedua.

“Survei kedua ini akan dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Voxpol Center Research & Consulting. Hasil ini yang digunakan untuk mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bagi para bakal calon. Minggu pertama Agustus sudah ada SK dari DPP,” katanya.

Optimis Menang 18 Pilkada di NTT

Ketua Bapilu DPD I Golkar NTT, Frans Sarong mengatakan, kegiatan konsolidasi Bersama cakada dan cawakada Golkar se NTT itu merupakan bagian dari pemantapan persiapan pemenangan Pilkada pada tanggal 27 November 2024 mendatang.

“Hari ini kita membahas persiapan survei tahap II yang akan digelar oleh Partai Golkar, untuk mengukur elektabilitas para calon Kepala Daerah. Pada survei tahap II ini, Partai Golkar akan melakukan finalisasi pertimbangan, untuk menentukan arah dukungan kepada figur di setiap daerah,” kata Frans Sarong.

Mantan jurnalis senior Harian Kompas ini menyebut, konsolidasi itu merupakan kesempatan merapatkan barisan untuk mendongkrak elektabilitas Melki Laka Lena di Pilgub NTT.

“Kita tahu bahwa survei tahap I, Pak Melki unggul di semua sisi. Tapi kita berharap keunggulan itu mesti keunggulan tebal. Apalagi Pak Melki ini simbol Partai Golkar NTT,” tegasnya.

Ia menyebut, Partai Golkar menargetkan kemenangan 60 persen dalam Pilkada 27 November 2024 mendatang di seluruh NTT.

“Tapi catatan per hari ini, kita boleh optimis bisa meraih kemenangan di 18 Pilkada,” pungkasnya.

Disebutkan, pada survei tahap II, Partai Golkar menggandeng 2 lembaga survei yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Voxpol Center Research & Consulting.

Keterlibatan lembaga survei ini merupakan komitmen Partai Golkar yang melangkah melakukan kerja politik berbasis data dan tanpa intervensi.

Ia menyebut, 2 lembaga survei tersebut akan dibagi ke 2 Dapil yakni Dapil NTT 1 dan NTT 2 untuk melakukan survei di setiap Kabupaten/Kota.

“Dapil 1 itu oleh LSI, dan Dapil 2 itu oleh Voxpol,” sebut Laurens.

.

(GI/KP/fid)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *