Daerah
Hari Buku Nasional, Lanosin Hamzah: Gerakan Literasi Harus Digalakkan
Dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional (HBN) yang diperingati setiap 17 Mei, Calon Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) H Lanosin Hamzah ST mengajak seluruh masyarakat untuk menghidupkan budaya gemar membaca. Ajakan gamar membaca, menurut pria yang akrab disapa Enos ini, harus ditumbuhkan kepada anak sejak usia dini.
“Selamat Hari Buku Nasional tahun 2020, mari kita jadikan momentum untuk menumbuhkan semangat gemar membaca dan memberikan edukasi kepada anak akan pentingnya membaca sejak usia dini,” kata Enos, di kawasan Belitang, Minggu (17/05).
Peringatan HBN diperingati sekaligus momentum hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Oleh masyarakat di Indonesia peringatan HBN ini kerap dijadikan sebagai momentum untuk menggerakkan literasi khususnya di era digital saat ini.
“Gerakan literasi di masyarakat harus digalakkan, apalagi saat ini sudah didukung dengan teknologi yang canggih. Masyarakat harus mudah mendapatkan referensi bahan bacaan dan informasi apapun,” jelas Enos.
Lebih lanjut, menurut adik kandung Gubernur Sumsel Herman Deru ini, penggalakan gerakan literasi merupakan bagian dari upaya menghidupkan minat baca masyarakat dan mengurangi angka buta huruf di Kabupaten OKU Timur sekaligus menambah wawasan secara luas. Gerakan Taman Baca Masyarakat (TBM) dan Perpustakaan Keliling (Perpuskel) menjadi bagian dari sarana penggerak budaya literasi. TBM misalnya, harus ada di setiap desa atau perkampungan dan tentu harus didukung dengan fasilitas dan koleksi buku yang relevan dengan kebutuhan masyarakat khususnya kalangan pelajar.
Enos berkali-kali menyampaikan bahwa, ke depan program Enos-Yudha salah satunya terkait keberadaan Perpuskel dan fasilitas wifi di berbagai sudut dan fasilitas umum. Tujuannya untuk mendekatkan bahan bacaan atau buku kepada masyarakat. Dan layanan ini terus dilakukan untuk menyasar seluruh wilayah di OKU Timur.
“Perpuskel merupakan bagian dari pelayanan perpustakaan umum yang menjemput para pembaca dengan menggunakan kendaraan baik di sekolah hingga pedesaan. Tentu harus menyediakan armada yang cukup agar sebaran perpuskel merata sampai pelosok,” ungkapnya.
Dengan demikian, Enos berharap masyarakat lebih mudah untuk belajar dimanapun dan kapanpun dengan fasilitas yang ada, jika menggunakan smartphone atau gadget, masyarakat bisa membaca secara digital karena adanya layanan wifi di berbagai sudut atau fasilitas umum.
“Mari bersama-sama ciptakan OKU Timur sebagai kawasan edukasi dengan adanya gerakan membaca dengan berbagai fasilitas yang ada. Tentu partisipasi dan kesadaran publik sangat penting untuk menjalankan program baik tersebut,” pungkasnya.