Connect with us

Nasional

iPhone Terbaru Indonesia Pakai E-SIM Buat Apa? Harga Lebih Mahal Lagi

Kabarpolitik.com, JAKARTA – Trio iPhone teranyar besutan Apple, yakni iPhone XS, iPhone XS Max, dan iPhone XR, sudah resmi masuk Indonesia pada Jumat (14/12) kemarin. Bersamaan dengan momen tersebut, sejumlah tanya ihwal trio iPhone belakangan ini akhirnya terjawab.

Salah satunya tentu terkait harga iPhone di Indonesia yang lebih mahal ketimbang negara tetangga, Singapura. Kemudian soal varian iPhone XS dan XS Max yang hadir adalah varian dual SIM yang merupakan kombinasi SIM fisik dan e-SIM.

Direktur Komunikasi dan Pemasaran Erajaya Swasembada Djatmiko Wardoyo mengungkapkan, terkait dengan selisih harga iPhone di Indonesia dengan Singapura yang terbilang lumayan ini karena faktor pajak. “Memasukan barang dari luar negeri itu kan ada hitung-hitungan pajaknya. PPN dan PPH misalnya,” jelasnya usai menghadiri seremoni penjualan perdana trio iPhone di Jakarta, Jumat (14/12).

Koko, sapaan karibnya melanjutkan, setiap unit iPhone terbaru yang masuk ke Indonesia tersebut sudah melalui kalkulasi harga 15 hingga 25 persen, termasuk PPN dan PPH. “Ada banyak komponen lain yang juga mesti diperhitungkan sebelum dapat menentukan harga iPhone di Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dolar dan biaya pemasaran misalnya. Jadi harga ketiga iPhone baru ini tidak bisa dibandingkan begitu saja antarnegara yang ini dengan yang itu,” imbuhnya.

Sebagai perbandingan, harga iPhone XS Max varian paling tinggi yakni 512 GB yang juga menjadi unit paling mahal dari trio iPhone baru. Di Singapura unit tersebut dibanderol seharga SGD 2.349 atau setara dengan Rp 24,8 juta. Sementara untuk harga varian yang sama di Indonesia mencapai Rp 29,499 juta. Cukup timpang, bukan?

Selain soal perbedaan harga, varian iPhone XS dan XS Max yang masuk ke Indonesia merupakan kombinasi dual SIM fisik dan e-SIM. Padaahal di Indonesia saat ini belum menerapkan e-SIM. Artinya, iPhone XS dan iPhone XS Max di Indonesia saat ini hanya bisa dipakai dengan satu SIM Card. Sebab, e-SIM belum bisa beroperasi di Indonesia.

Hal tersebut berbeda dengan pasar Tiongkok. Ada pengecualian khusus untuk pasar Tiongkok. Negerti Tirai Bambu itu mendapat keistimewaan varian iPhone XS dan iPhone XS Max yang masuk di sana menggunakan dual SIM fisik-fisik. Dengan kata lain, kedua-duanya dapat dijejali SIM Card.

Menurut Koko, hal tersebut merupakan kebijakan Apple. Pihaknya tidak bisa memilih maupun menentukan sendiri varian iPhone yang ingin dijual di Indonesia. “Itu urusan principal Apple. Murni. Kita tidak dapat mencampuri urusan alokasi unit yang mereka tentukan. Kami (Erafone) hanya menjual. Mereka pasti tahu bahwa e-SIM itu belum jamak di Indonesia,” terang Koko demikian.

Namun begitu, Koko menambahkan bahwa pihaknya sudah memberi saran kepada Apple untuk memasukkan iPhone dengan kombinasi dual SIM fisik-fisik. Meski akhirnya yang masuk adalah dual SIM fisik dan e-SIM. Koko pun menyebut bahwa Apple pasti sudah melalui berbagai pertimbangan sebelum mengapalkan iPhone dengan kombinasi tersebut untuk pasar Indonesia.

(ryn/JPC)

source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *