Connect with us

Nasional

Jaring Lima Besar Calon Sekprov di Tahap Assessment

Published

on

Kabarpolitik.com, MAKASSAR — Usai mengumumkan hasil tes kesehatan yang dilaksanakan 13-14 Desember kemarin. Panitia seleksi (pansel) calon sekretaris provinsi (sekprov) Sulsel pun kembali melakukan tahapan assessment terhadap 10 kandidat yang lolos sebelumnya.

Ketua Pansel Prof Gagaring Pagalung, Senin (17/12) menjelaskan, hasil tes kesehatan menyatakan, 10 kandidat yang bertarung memperebutkan posisi sekprov lolos semua. Mereka pun berhak untuk mengikuti tahapan assesment yang akan dilaksanakan hari ini, Selasa (18/12).

“Di tahap kedua ini, berdasarkan pemeriksaan kesehatan, baik kejiwaan, fisik, dan tes narkoba, sepuluh nama yang ikut seleksi sehat semua dan bebas narkoba. Semuanya peserta berhak untuk mengikuti tahapan selanjutnya,” ujar Prof Gagaring.

Assesment akan dilaksanakan di LAN Antang selama dua hari, 18-19 Desember. Agendanya berupa tes wawancara, tes tertulis, dan diskusi kelompok.

Khusus tanggal 19 Desember, selain assesment, juga akan dilakukan penulisan makalah oleh para calon. Para calon akan diberi tugas membuat makalah dalam waktu 120 menit dengan tema on the spot.

Menurut Prof Gagaring, hasil assesment dan penulisan makalah ini akan menjadi acuan bagi pansel untuk menentukan lima calon sekprov yang akan lolos ke tahap berikutnya.

“Jadi kami akan memilih lima calon dengan skor paling tinggi saat assesment dan penulisan makalah untuk melangkah ke tahapan berikut,” terangnya.

Dia melanjutkan, pengumuman lima besar calon sekprov akan disampaikan pada 25 Desember. Sehari kemudian, pada 26 Desember mereka yang lolos akan ikut proses wawancara akhir. Pada tahapan ini, pansel kembali akan memilih tiga nama dengan skoring paling tinggi, yang akan diumumkan pada 27 Desember.

“Pada 27 Desember mendatang, kita sudah mengantongi tiga nama dengan skoring tertinggi,” jelas dia.

Tiga nama itulah yang akan diajukan ke Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah untuk dipilih siapa yang layak menjadi sekprov. Namun, prosesnya tetap harus mendapat persetujuan Mendagri.

Ditanya persiapan menghadapi assesment, salah seorang peserta yang juga Penjabat Sekprov Ashari Fakhsirie Radjamilo, mengatakan dirinya sudah belajar untuk menghadapi tahapan selanjutnya. “Saya harus belajar ini untuk menghadapi assesment besok (hari ini),” ujar Ashari, kemarin.

Berbeda dengan Ashari, Kepala Bappeda Jufri Rahman mengaku tidak ada persiapan khusus yang dilakukannya.

“Saya tidak punya persiapan khusus. Tidak ada beban juga,” kata Jufri.

Dia memaparkan, lelang jabatan itu sama seperti audisi Indonesian Idol dan KDI. Bukan memilih siapa yang paling bagus suaranya. Siapa paling hebat caranya menyanyi. Tapi siapa yang paling tinggi polling SMS-nya.

“Begitu juga ini. Bukan siapa paling pintar dan siapa yang paling benar jawabannya, tapi siapa yang paling disukai oleh pemakai. Lelang jabatan itu karena dari tiga yang terbaik tetap diajukan kepada gubernur mana yang mau dipakai,” jelasnya.

Dia menambahkan, menghadapi berbagai rangkaian seleksi pada lelang jabatan ini, tidaklah seperti menghadapi perang Bharata Yudha

“Anggaplah ini wisata pendidikan. Menambah pengalaman. Siapa tahu ada seleksi berikutnya di tempat lain, saya sudah punya pengalaman,” tandasnya. (rhm/bkm/fajar)

source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *