Politik
Jokowi Minta Tim Kampanye Menghindari Istilah Pertarungan
Jakarta: Calon presiden Joko Widodo meminta tim kampanye menghindari kata 'pertarungan' dalam proses politik Pilpres 2019. Pesan itu disampaikan Jokowi kepada Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir.
"Pilpres ini kan bagian dari pesta demokrasi, jadi semuanya rakyat harus terlibat penuh dengan suka cita," kata Sekjen Perindo Ahmad Rofiq saat dihubungi, Kamis, 13 September 2018.
Rofiq mengatakan masyarakat tidak boleh terjebak dengan istilah persaingan atau pertempuran dalam berdemokrasi. Pilpres merupakan pesta rakyat yang harus bisa memberikan kebahagiaan dan manfaat bagi semua.
"Jadi rakyat tidak terbebani dengan problem politik yang akan timbul. Justru rakyat menjadi bagian yang menyukseskan," ucap Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin itu.
Baca: Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Hampir Rampung
Arahan ini, kata dia, dikeluarkan agar Pilpres memberi banyak energi positif bagi kehidupan sosial. Pilpres tak boleh diisi dengan fitnah, berita bohong (hoaks), juga kampanye hitam.
Rofiq berharap masyarakat tidak mudah terpecah belah akibat pesta politik lima tahunan tersebu. Ia juga berharap dua kubu bisa sama-sama menjaga situasi nasional tetap kondusif.
"Agar tidak ada pihak-pihak lain yang ingin memanfaatkan dan mengambil alih sebuah proses demokrasi yang selama ini kita pupuk sedemikian baik," ujarnya.
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan tim kampanye Jokowi-Ma'ruf ogah terjebak dengan istilah 'pertarungan' dalam menatap kontestasi Pilpres. Namanya pertarungan, kata dia, pasti ada yang akan terluka.
"Biasanya yang luka itu rakyat, nah itu yang kita tidak mau," kata Erick usai memimpin rapat TKN, Rabu, 12 September 2018.