Politik
Kongres PAN Ricuh, Beberapa Pengurus Terluka

Kabarpolitik.com.COM – Kongres ke V PAN yang digelar di hotel Clarion, Kota Kandari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020) berujung rusuh.
Dikutip dari Antara, aksi kericuhan di sidang kongres itu dilakukan oleh dua kubu berbeda yakni berasal dari tim pendukung Calon Ketua Umum (Caketum) DPP PAN periode 2020-2025 Mulfachri Harahap dan Zulkifli Hasan.
Kubu Mulfachri dan Zulhas saling lempar kursi dan botol air mineral yang ada di ruangan tersebut.
Keributan itu terjadi saat skorsing atau penghentian sementara sidang kongres tersebut. Sebelum skorsing, Ketua Dewan Kehormartan PAN Amien Rais dievakuasi untuk keluar ruang sidang tersebut.
Kejadian itu berawal ketika sidang pleno diskorsing oleh ketua sidang dan meminta para peserta kongres untuk ke luar ruangan.
Namun beserta pendukung Zulkifli Hasan tidak mau keluar ruangan kongres. Hal itu memancing kemarahan pendukung Mulfachri Harahap, sehingga gesekan keduanya terjadi.
Sekitar 10 orang peserta mengalami luka-luka, di antaranya Ketua DPD Banyuwangi Sugiarto, Ketua DPD Blitar.
Mereka langsung mendapat perawatan medis dari bidang Dokkes Polda Sultra di lantai 1 Hotel Claro.
Tak hanya itu, sejumlah pintu masuk dalam ruangan sidang pecah.
Salah satu calon ketua, Mulfachri Harahap mengatakan, ia telah memprediksi sejak awal akan terjadi keributan.
“Karena registrasi kepesertaan itu buruk sekali, karena banyak tanda peserta yang beredar kepada mereka yang tidak berhak. Ini yang kami persoalkan dari waktu ke waktu minta SC segera tertibkan dari seminggu yang lalu, masuk kongres tanpa kartu peserta juga,” ungkap Mulfachri.
Menurut Mulfachri, setelah rapat diskorsing seluruh peserta diminta untuk keluar dari ruangan, dan melakukan verifikasi data ulang, tapi tim Zulhas memilih tetap bertahan.
Kejadian tersebut membuat Mulfachri Harahap bersama Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais meninggalkan ruang sidang disusul tim pendukungnya.
Sementara itu, calon ketua umum lainnya Zulhas, Asman Abnur, dan Drajad Wibowo tetap berada di dalam ruang Kongres bersama pendukungnya.
“Kita harus tetap di sini, salat di sini, makan di sini sampai acara kongres selesai,” kata Zulhas ruang sidang.
Mantan Ketum PAN Hatta Rajasa menjelaskan, keributan ini adalah biasa terjadi dan itu dinamika partai sehingga bukan hal yang harus dipermasalahkan.
Anggota Steering Committee (SC) sekaligus pimpinan sidang Ahmad Farhan Hamid mengatakan, akan melanjutkan beberapa agenda rapat yakni penyusunan tata tertib. Namun, sejumlah peserta meminta dilakukan verifikasi ulang peserta.
Dia yakin semua peserta yang masuk telah diverifikasi panitia lokal dengan menggunakan sistem digital dengan diidentifikasi KTP masing-masing menggunakan scan barcode.
Sementara itu, Kapolda Sultra Brigjen Merdisyam menjelaskan telah pengamanan ruang sidang setelah ada permintaan dari panitia Kongres.
Mengenai kebijakan lain dari pelaksanaan acara tersebut merupakan hak dari pimpinan sidang. Polisi, hanya mengamankan ketika dibutuhkan oleh pihak panitia.
“Soal pemicunya kita kembalikan ke internal partai, melihat kegaduhan ini masuk dalam ranah internal partai. Kita tidak ikut campur,” ungkap Merdy usai pengamanan kericuhan. [rif]
