Internasional
Mengharu Biru, Pemimpin Lam Ingatkan Hongkong Makin Terpuruk
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam memperingatkan kondisi wilayah yang dipimpinnya semakin terpuruk. Dia bahkan menyebut Hong Kong berjalan ke arah yang tak bisa kembali lagi.
Aksi unjuk rasa selama lebih dari 2 pekan membawa Hong Kong ke kondisi terparah sejak wilayah itu diserahkan dari Inggris ke China pada 1997. Demonstrasi yang diwarnai kerusuhan telah melumpuhkan transportasi dan perekonomian wilayah semi-otonomi China tersebut.
“Kekerasan akan mendorong Hong Kong ke jalan yang tidak bisa kembali lagi, menjerumuskan masyarakat Hong Kong ke situasi yang sangat mengkhawatirkan dan berbahaya,” kata Lam, dalam konferensi pers, seperti dikutip dariย AFP, Selasa (13/8/2019).
“Situasi di Hong Kong dalam sepekan terakhir membuat saya sangat khawatir bahwa kita telah mencapai kondisi yang berbahaya ini,” ujarnya, menambahkan.
Saat disinggung wartawan mengenai perlakuan polisi yang keras terhadap demonstran pada akhir pekan lalu, Lam membela petugas dengan mengatakan mereka berada dalam kondisi yang sulit.
Lam juga terkesan menghindar untuk mengeluarkan pernyataan soal tuntutan utama para demonstran yakni dicabutnya RUU ekstradisi. Pembahasan RUU di tingkat parlemen ditangguhkan, menyusul masifnya aksi unjuk rasa menentang aturan yang memungkinkan pelaku kriminal Hong Kong diadili di China.
Saat ditanya apakah dia menjadi alat Beijing dalam isu ini, Lam cenderung menghindar dengan alasan pertanyaan ini sudah dijawab di masa lalu.
“Sekali lagi saya meminta semua orang mengenyampingkan perbedaan dan tenang,” tuturnya.
“Luangkan waktu sebentar untuk berpikir, lihat kota kita, rumah kita, apakah Anda benar-benar ingin melihat Hong Kong didorong ke jurang yang dalam?” ujarnya, sambil menangis.