Connect with us

Politik

Multi Dimensi Musa Rajekshah

Pribadi seorang Musa Rajekshah alias Ijeck boleh dibilang menjamah multi dimensi. Ia dikenal sebagai tokoh Sumatera Utara, tokoh pemuda, tokoh di bidang olahraga, tokoh pengusaha, tokoh politik dan pemerintahan, serta tokoh agamawan yang taat. Empat aspek ini melekat dalam dirinya secara bersamaan.

 

Sebagai putra daerah, ke-tokoh-annya di Sumatera Utara menyebar luas. Lahir di Medan pada 1 April 1974, Ijeck tumbuh besar, menempuh pendidikan, berbisnis, hingga menuntaskan berbagai pengabdian di Sumatera Utara. Reputasi putra ke delapan Haji Anif ini pun mengharum di Sumatera Utara.

 

Ijeck juga dikenal sebagai tokoh pemuda. Ia turut aktif membina organisasi-organisasi kepemudaan di Sumatera Utara. Tangannya terbuka kepada aktivis dari berbagai latar belakang agama, suku, dan lain-lain.

 

Sebagai olahragawan, Ketua Ikatan Motor Indonesia Sumatera Utara periode 2003-2017 ini dikenal sebagai penggagas event-event balap di Sumatera Utara. Termasuk Kejuaraan Rally se-Asia Pasifik tahun ini, dan Kejuaraan Rally se-dunia tahun depan di Danau Toba. Pria yang gemar jalan pagi ini juga menggagas ‘Bukit Lawang Orang Utan Trail’ yang baru saja digelar pada Mei lalu.

 

Sebagai pengusaha, orang se-Sumatera Utara pun tahu reputasi Ijeck. Meneruskan jejak sang ayah, Haji Anif, ia sukses menjalankan usaha perkebunan, pabrik kelapa sawit, properti, SPBU, hingga sarang walet.

 

Sementara itu rentang waktu sebagai tokoh politik dan pemerintahan relatif baru dijalani ayah empat orang anak ini. Seperti pengakuannya sendiri, Ijeck mulanya tak pernah ada keinginan untuk terjun ke dunia politik. Namun hatinya tergerak saat maju dan terpilih menjadi Wakil Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2018.Selanjutnya ia mengambil tampuk kepemimpinan Partai Golkar Sumatera Utara 2020-2025.

 

Hal lain yang melekat pada diri Musa Rajekshah ialah pribadi yang taat beragama. Ia pengamal Jamaat Tabligh. Ini menjadi unik sebab cukup jarang ditemui pada aktivis dan pengusaha lainnya. Kesalehannya pun tidak sebatas ibadah ritual, tapi juga ibadah sosial. Yayasan Haji Anif yang ia pimpin aktif membantu masyarakat. Cita-cita sang ayah yang ingin membangun 99 masjid juga ia teruskan. Terbaru pada akhir bulan Mei lalu ia meresmikan masjid ke-32 di Batubara, yang diberi nama Masjid Nurul Iman Al Musannif.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *