Politik
Nusron: Pak Ketum Rapat Pleno DPP Golkar Kapan Dilaksanakan?

Kabarpolitik.com- Koordinator bidang Pemenangan Pemilu Jawa-Kalimantan DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengungkapkan, para pengurus DPP sepakat untuk terus mendesak Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto agar segera menggelar rapat pleno. Karena sesuai AD/ART Partai Golkar, seharusnya rapat pleno minimal dilakukan satu kali dalam dua bulan.
“Sampai hari ini di bulan September 2019, sudah 10 bulan tidak ada rapat pleno. Padahal banyak agenda-agenda penting yang membutuhkan keputusan bersama di dalam pleno,” ucap Nusron di Jakart Rabu (04/09/2019).
Nusron menuturkan, rapat pleno diperlukan Partai Golkar salah satunya untuk menetap kadernya yang bakal duduk di kursi pimpinan DPR, MPR serta DPRD provinsi dan kabupaten/ kota. Penetapan alat kelengkapan itu, kata Nusron, tidak bisa hanya diputuskan oleh ketum atau sekjen saja.
“Perlu dicatat, pengertian pengesahan DPP itu bukan hanya tanda tangan ketum dan sekjen. Tanda tangan ketum dan sekjen hanya atas nama. Itu semua harus disetujui dalam satu majelis permusyawaratan, yaitu melalui rapat pleno,” lanjutnya.
Selain untuk memutuskan alat kelengkapan, Nusron menambahkan, rapat pleno juga diperlukan Partai Golkar untuk mengevaluasi hasil kerja partai saat Pileg dan Pilpres 2019.
“Menjadi tanda tanya kenapa saat Partai Golkar menang pileg di daerah tertentu, tetapi capres dan cawapres yang diusung justru kalah. Itu kenapa? Apa karena mesinnya tidak jalan? Itu yang harus dievaluasi,” tandasnya.[sgh]
