Connect with us

Politik

PDI-P: Kenaikan Gas 3 Kg Berdampak Pada Perekonomian

Published

on

Kabarpolitik.com – Anggota Komisi VII DPR RI Ismail Thomas menilai kebijakan Pemerintah yang akan menaikan harga jual gas elpiji bersubsidi kapasitas 3 kilogram dinilai berdampak pada perekonomian nasional.

Pasalnya, elpiji 3 kg itu banyak dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah. Perlu rencana matang agar kebijakan tersebut tidak salah arah.

“Kami menginginkan klarifikasi dari Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) terkait kenaikan harga tabung gas bersubsidi ini. Jika benar, tentu ini akan berdampak, karena rata-rata penggunanya merupakan masyarakat menengah ke bawah,” kata Ismail di Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Politisi PDI-Perjuangan itu mengatakan rencana Pemerintah untuk menaikan harga jual elpiji bersubsidi berbanding terbalik dengan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM).

“Kenapa tiba-tiba di saat yang sama ketika harga bahan bakar turun malah harga jual tabung gas bersubsidi naik. Seharusnya kan tidak,” jelasnya.

Ismail menyampaikan Pemerintah harus segera mencari cara terbaik dalam menangani permasalahan kenaikan harga tabung gas bersubsidi tersebut dengan tidak merugikan masyarakat.

“Cari cara terbaiknya, jangan sampai nanti ada kesalahpahaman masyarakat menjadi tidak percaya lagi,” ujarnya.

Diketahui, Kementerian ESDM berencana mengubah skema subsidi harga gas elpiji 3 kg mulai semester II Tahun 2020. Nantinya, subsidi tidak akan diberlakukan untuk memangkas harga barang, melainkan diberikan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.

Salah satu yang dipertimbangkan adalah kompensasi dalam bentuk uang. Dengan demikian, harga elpiji akan disesuaikan dengan harga pasar, sekitar Rp 35.000 per tabung.[ab]

Sumber

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *