Nasional
Pemprov Percepat Pembebasan Lahan 4 Bendungan di Sulsel

Kabarpolitik.com, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, saat ini sedang fokus merampungkan pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu tiga bendungan dan satu bendung. Untuk kepentingan itu, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman melakukan pertemuan dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang.
Sudirman juga turut menyertakan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) per daerah untuk meminta kejelasan terkait persoalan yang dihadapi terutama mengenai pembebasan lahan.
“Intinya kemarin kita dengan kepala balai menemukan ada potensi anggaran yang tidak terserap sebesar Rp1 triliun tahun 2018. Jika pembahasan lahan tidak dipercepat, dari pada dikembalikan kita genjot saja pengerjaannya,” ujar Sudirman, kemarin.
Beberapa bendungan yang belum menyelesaikan pembebasan lahannya, yakni daerah irigasi baliase di Luwu Utara, bendungan passelorang di Wajo, bendungan karaoke di Gowa, dan bendungan pamukulu di kabupaten takalar.
“Disamping itu, juga ada kegiatan starategis pusat dengan pemerintah provinsi Sulsel yaitu kolam retensi nipa-nipa. Jadi ini kami meminta semua yang mempunyai tugas dan fungsi pembebasan lahan di kegiatan yang saya sebutkan tadi, bisa mendukung upaya percepatan,” ulasnya.
Namun, pekerjaan rumah (PR) Pemprov tidak hanya sampai pada mengurus pengairan saja, proyek transportasi seperti Kereta Api (KA) Makassar – Parepare hingga kini belum tersentuh. Dan tampaknya KA itu tidak menjadi prioritas.
Bahkan untuk mempercepat pengerjaan, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman telah memanggil para instansi terkait, dari BPN Kabupaten dan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang.
Terkait dengan kereta api, Ia menjelaskan saat ini pihaknya masih fokus terhadap pembangunan bendungan dulu karena sifatnyaurgent dan sudah jalan. Kalau tidak terserap tentu akan bahaya, “belum tentu tahun depan anggarannya ke kita,”katanya
Ia menambahkan, dirinya belum melihat data Kereta Api dan baru untuk bendungan,irigasi.
“Saya terus terang belum liat datanya,” paparnya.
Mengenai apakah ini akan menjadi prioritas juga, mengingat Kereta Api juga adalah salah satu PSN yang ditarget rampung sepanjang 44 Km diawal tahun 2019 ini.
“Kita evaluasilah, karena inikan ada skala prioritas. Artinya ini menyangkut hidup orang banyak, anggaran yang diberikan sudah banyak, budget yang tersedia, kemudian kepentingannya. Kalau proyek ini berhenti anggarannya bisa tidak ke kita lagi,” paparnya.
Namun, Andi Sudirman enggan menjelaskan secara detail dengan alasan menyelesaikan dulu proyek bendungan dan tidak bisa bicara tanpa data, “saya harus liat dulu datanya kemudian analisis. Saya orang teknik harus data diliat, tidak bisa bahasa politik”. (rhm/bkm)
