Politik
Ridwan Saidi: 2019 Prabowo Presiden

Kabarpolitik.com, JAKARTA – Ditetapkannya Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif sebagai tersangka, adalah bentuk ketakutan calon Presiden dari kubu petahana. Hal itu diungkapkan oleh Budayawan Ridwan Saidi dalam acara diskusi yang bertajuk “Jelang Pilpres, Jokowi Panik dan Blunder?”, di Seknas Prabowo-Sandi, di Menteng, Jakarta, Selasa 12 Februari 2019.
Ditetapkan tersangka, Slamet Maarif diduga telah melakukan pelanggaran kampanye di luar jadwal yang telah ditentukan.
“Tangkap sana tangkap sini, orang enggak jelas kesalahannya. Katanya kampanye awal, padahal banyak orang kampanye awal enggak diapa-apain. Ini psikologi orang-orang yang sudah merasakan bahwa dirinya akan kalah. Rezim sekarang takut,” katanya
Saidi mengungkapkan, tidak seharusnya Slamet mendapatkan perlakukan hukum seperti itu. “Pelanggaran kampanye seharusnya tidak sampai 7 bulan. Terimalah dalam pertandingan itu ada kalah ada menang, tidak usah berbuat yang berlebihan,” ungkapnya.
Ridwan mengingatkan, penetapan Slamet sebagai tersangka hanya akan mencoreng wajah demokrasi di Indonesia, terutama di mata internasional. “Nanti ada penilaian dari Komnas HAM internasional, kok begini banget sih pemilu di Indonesia? Lawannya (petahana) kok enggak boleh menang,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu juga ia mengungkapkan bahwa, Pilpres 2019 pasangan Prabowo-Sandi adalah pemenangnya. “Itu karena Prabowo sudah berjodoh dengan jabatan presiden. Cuman jangan sombong, tetap rendah hati dan mempertahankan kesabaran,” pungkasnya.
Selain Ridwan, juga hadir sebagai pembicara Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Dai Nasional Ust Fahmi Salim dan Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta Aad Satria Permadi. (yog)
