Connect with us

Nasional

Sekjen Kemhan Sambut Kedatangan Satgas Bantuan Kemanusiaan Turki

Published

on

Sekjen Kemhan Sambut Kedatangan Satgas Bantuan Kemanusiaan Turki

Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Sekjen Kemhan RI) Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto menyambut kedatangan Satgas Bantuan Kemanusiaan Turki Pesawat Hercules C-130 A1326, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (21/3). Setelah mengemban penugasan selama 40 hari, mulai tanggal 11 Februari – 21 Maret 2023.

Sekjen Kemhan mengatakan, saat terjadi musibah bencana gempa bumi di Turki, Menhan Prabowo Subianto memerintahkan untuk segera memberikan bantuan berupa transportasi udara dengan memberangkatkan Pesawat Hercules C-130.

Pesawat beserta crew ini, Sekjen Kemhan melanjutkan, beroperasi di Turki selama 33 hari di sana dan mendistribusikan bantuan logistik sebanyak 116 ton. Jam terbang yang digunakan 115 jam 40 menit sampai dengan kembali ke Indonesia. Sedangkan personel yang dibawa 996 orang termasuk rotasi tim SAR dari Turki yang diangkut oleh pesawat ini, sehingga bantuan ini dirasakan sangat bermanfaat dalam memberikan operasi kemanusiaan di Turki.

“Mewakili Menteri Pertahanan, saya menyampaikan terima kasih kepada Panglima TNI yang telah memberikan bantuan Pesawat Hercules C-130 A1326 untuk memberikan bantuan kepada pemerintah Turki. Juga kepada Kepala Staf Angkatan Udara beserta jajaran yang telah menyiapkan pesawat dan crew sehingga dapat melaksanakan tugas ini”, kata Sekjen Kemhan.

Kepada Pemerintah Turki, Sekjen Kemhan juga menyampaikan terima kasih, yang telah membantu dan mendukung Hercules C-130 A1326 selama beroperasi di Turki. Kemudian kepada Kemlu, KBRI yang berada di Turki, Kantor Atase Pertahanan, KBRI yang dilewati oleh pesawat ini serta berbagai pihak yang turut mendukung.

Sementara menuturkan tantangan yang dihadapi saat penugasan, Kolonel Pnb Wisongko menyampaikan bahwa kondisi cuaca di Turki pada saat tim bantuan kemanusiaan Indonesia tiba, bersamaan dengan musim dingin, dimana suhu mencapai 0 derajat.

Mengatasi hal tersebut, tim Satgas Kemanusiaan Indonesia melakukan diskusi dengan Angkatan Udara Turki yang juga mengoperasikan pesawat sejenis, sehingga mendapatkan penjelasan bagaimana mengoperasikan sebuah pesawat dalam cuaca musim dingin.

“Dari situ, tim merasa confident untuk melaksanakan operasi selama cuaca dingin. Kami juga mendapatkan bantuan atau dukungan selama pengoperasian penerbangan di Turki, sehingga segala hambatan dan kendala bisa teratasi dan kami dapat melaksanakan misi dengan aman serta lancar sampai kembali ke tanah air” Ungkap Kolonel Pnb Wisongko. (red/kp)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *