Nasional
Sepi Pengguna Ditambah Kebocoran Data, Google Plus Akhirnya Ditutup
Kabarpolitik.com – Nasib Google Plus tampaknya segera berakhir. Google menyebut bahwa proses penutupan Google Plus akan berjalan hingga kurun waktu 10 bulan ke depan.
Sebagaimana dikutip dari laman NewYorkTimes, Rabu (10/10), hal tersebut dilakukan Google sebagai upaya atas ditemukannya kerentanan atau bug keamanan yang mengekspos data pribadi hingga 500 ribu pengguna.
Laman NewYorkTimes juga menuliskan bahwa ada 438 aplikasi yang dibuat perusahaan lain kemungkinan memiliki kerentanan melalui tautan pengkodean yang disebut sebagai application programming interfaces (API) atau antarmuka pemrograman aplikasi. Dari sana, pengembang luar tersebut dapat melihat nama pengguna, alamat email, pekerjaan, jenis kelamin, dan usia.
Namun, terkait dengan hal tersebut, Google berdalih bahwa mereka (aplikasi pihak ketiga) tidak memiliki akses ke nomor telepon, pesan, pos atau data Google Plus dari akun Google lainnya yang dimiliki penggunanya di seluruh dunia.
Selain itu, alasan di balik penutupan Google Plus juga dikatakan lantaran Google tidak memberi tahu penggunanya tentang masalah keamanan ketika ditemukan pada Maret lalu. Google mengaku hal tersebut dilakukan karena siapa pun tidak bisa mendapatkan akses informasi pengguna. Sementara Kantor Perlindungan Data & Privasi perusahaan juga memutuskan bahwa secara hukum tidak diperlukan upaya pemberitahuan kepada pengguna atas apa yang Google alami.
Terlepas dari penutupan Google Plus, aplikasi itu memang tidak begitu populer. Jumlah pengguna media sosial tersebut juga banyak disebut sudah semakin sepi dengan 90 persen pengguna Google Plus hanya aktif selama kurang dari lima detik saja dalam platform tersebut.
Sebagai informasi, Google Plus diperkenalkan 2011 silam. Google Plus dimaksudkan untuk menjadi pesaing Facebook yang menghubungkan pengguna ke berbagai produk Google, termasuk mesin pencari, dan YouTube. Tetapi selain beberapa pengguna yang setia, tampaknya misi Google gagal total alias tidak berhasil lantaran sepinya pengguna. (ryn/JPC)