Connect with us

Internasional

Situasi Ekonomi yang Lesu Bisa jadi Ancaman Xi Jinping Maju 3 Periode

Published

on

Kabarpolitik.com – Jelang masa jabatan Xi Jinping sebagai presiden 3 periode, sejumlah tantangan dihadapinya. Salah satunya adalah perekonomian yang sedang lesu dan kondisi sulit.

Kontrol politik yang diperketat Xi Jinping di Tiongkok seperti kebijakan nol-Covid telah menimbulkan beberapa tantangan. Situasi ekonomi disebut memasuki masa gelap, sementara ketidaksetaraan ekonomi dan sosial terus meningkat. Sementara itu, Barat tetap menyebut adanya pelanggaran hak asasi manusia yang parah.

Krisis di Tiongkok karena penguncian yang ketat telah memicu keputusasaan di antara warga dan menambah tantangan politik bagi Xi Jinping menjelang Kongres Partai ke-20 yang akan berlangsung pada pertengahan Oktober.

Sejumlah warga berani berbicara lewat tulisan. Nathan Levine dan Johanna Costigan menulis untuk Nikkei Asia. Mereka mengatakan bahwa kontrol di Tiongkok sejak zaman Mao Zedong telah dipertahankan oleh apa yang dia sebut sebagai senjata (militer), pena (propaganda) dan pisau (aparat keamanan internal).

Jelang dua minggu sebelum Xi Jinping memulai masa jabatan ketiganya sebagai Presiden, persaingan politik di dalam Partai Komunis Tiongkok (PKT) sedang meningkat. Krisis yang sedang berlangsung membuat hasil kongres sarat ketidakpastian.

Xi harus memerangi munculnya saingan faksi dalam generasi kepemimpinan berikutnya. Misalnya, nasib Li Qiang, anak didik Xi yang dipandang sebagai pilihan utama untuk menggantikan Li Keqiang sebagai perdana menteri. Apalagi situasi sulit akibat penguncian Covid-19 di Shanghai juga menjadi tantangan.

Tiongkok adalah salah satu tempat terakhir di dunia yang masih menerapkan langkah-langkah ketat nol-Covid-19. Wilah di Shenzhen diidentifikasi sebagai daerah berisiko tinggi, dan ditempatkan di bawah perintah penguncian yang ketat.

Pengangguran di Tiongkok juga jadi tantangan. Separo anak muda menganggur, terutama di industri jasa, karena penguncian berulang di berbagai wilayah. Kebijakan Nol Covid-19 telah berdampak negatif pada bisnis. Penguncian ketat diterapkan karena terus adanya laporan kasus Covid-19.

(jp)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *