Cek Fakta
Turn Back Hoax: [SALAH] Ditemukan Virus Machupo Dalam Paracetamol

Isu yang beredar
merupakan Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). Isu semacam itu sudah pernah
beredar dari tahun 2017 dan 2018. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada
tahun 2017 sudah menyatakan isu virus Machupo dalam Paracetamol sebagai hoaks.
=====
Kategori: Fabricated
Content/Konten Palsu
=====
Sumber: Whatsapp dan Facebook


Archive:
=====
Narasi:
Hati hati untuk tidak
menggunakan Paracetamol yang datang ditulis P/500 , ini adalah Paracetamol baru
sangat putih dan mengkilap , mengandung MACHUPO VIRUS dianggap salah satu virus
yang paling berbahaya di dunia , dan dengan tingkat kematian yang tinggi ,
silahkan berbagai pesan ini untuk semua orang dan keluarga dan menyelamatkan
hidup dari mereka , saya sudah melakukan bagian saya , sekarang giliran anda
lagi..makasih…!!!
=====
Penjelasan:
Beredar informasi
melalui pesan berantai Whatsapp dan media sosial Facebook mengenai adanya
kandungan virus Machupo dalam obat Paracetamol P/500. Ciri-ciri obat bervirus
Machupo itu berwarna putih dan mengkilap.
Berdasarkan hasil penelusuran,
diketahui bahwa isu mengenai virus Machupo dalam Paracetamol P/500 merupakan
hoaks lama bersemi kembali. Isu tersebut sempat muncul pada tahun 2017 dan
2018. Narasinya serupa dan tidak banyak perubahan.
Adapun, pihak
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah pernah menyatakan bahwa isu
tersebut hoaks pada tahun 2017. Berikut kutipan pernyataan resmi BPOM:
[…] Beredarnya isu
yang berbunyi:
“PERINGATAN:Hati-hati
untuk tidak mengambil Paracetamol yang datang ditulis P/500. Ini adalah
Paracetamol baru, sangat putih dan mengkilap. Menurut dokter terbukti
mengandung “Machupo” virus, dianggap salah satu virus yang paling berbahaya di
dunia dan dengan tingkat kematian yang tinggi. Silakan berbagi pesan ini, untuk
semua orang dan keluarga dan menyelamatkan hidup dari mereka”.
ISU tersebut
adalah HOAX.
Badan Pengawas
Obat dan Makanan (Badan POM) melakukan evaluasi terhadap keamanan, khasiat,
mutu, dan penandaan/label produk obat sebelum diedarkan (pre-market evaluation)
dan secara rutin melakukan pengawasan terhadap sarana produksi dan distribusi,
serta produk yang beredar di wilayah Indonesia (post-market control).
Terkait isu di
atas yang disebarkan secara berantai melalui media sosial, sampai saat ini
Badan POM tidak pernah menerima laporan kredibel yang mendukung klaim bahwa
virus Machupo telah ditemukan dalam produk obat Parasetamol atau produk obat
lainnya.
Virus Machupo
sendiri diketahui merupakan jenis virus yang penyebarannya dapat terjadi
melalui udara, makanan, atau kontak langsung. Virus Machupo dapat bersumber
dari air liur, urin, atau feses hewan pengerat yang terinfeksi dan menjadi
pembawa (reservoir) virus tersebut.
Kepala Badan POM,
Penny K. Lukito menyampaikan bahwa Badan POM tidak pernah menemukan hal-hal
seperti yang diisukan tersebut, termasuk kandungan virus Machupo dalam produk
obat.
Penny K. Lukito
mengimbau masyarakat Indonesia untuk membeli obat di apotek atau sarana resmi
lainnya seperti toko obat berizin. “Ingat CEK KLIK, cek kemasan, label,
izin edar, dan kedaluwarsa”, ujar Penny K. Lukito. “Jadilah konsumen
cerdas, jangan mudah terpengaruh oleh isu/hoax yang beredar di media sosial.
Apabila menemukan produk yang mencurigakan, laporkan ke contact center Badan
POM di nomor telepon 1500533 (pulsa lokal) atau Balai Besar/Balai POM di
seluruh Indonesia”, pesan Kepala Badan POM. […]
Berdasarkan hal tersebut,
maka isi informasi yang beredar itu tidak benar. Adapun, isu tersebut sudah
pernah muncul sebelumnya dan sudah dibantah oleh BPOM. Atas dasar itu, maka
konten informasi tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content
atau Konten Palsu.
=====
Referensi:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1111861865813014/




Sumber: turnbackhoax.id
