Connect with us

Internasional

Dua Pertiga Orang Dewasa Inggris Ingin Teman Kencan Sudah Divaksin

Published

on

Kabarpolitik.com – Perusahaan aplikasi kencan bekerja sama dengan Pemerintah Inggris berusaha meningkatkan pelaksaan vaksinasi dan mengurangi tingkat keraguan vaksin di kalangan dewasa. Aplikasi kencan memberikan bonus stiker dan lencana profil untuk pengguna yang sudah divaksinasi.

Jajak pendapat menunjukkan 59 persen orang dewasa atau dua pertiga yang berkencan akan lebih memilih kencan dengan orang yang sudah divaksinasi. Atau, tidak akan berkencan dengan orang yang tidak divaksinasi. Sebanyak 93 persen orang dewasa Inggris menyambut baik vaksin Covid-19.

Aplikasi-aplikasi kencan terkemuka termasuk situs kencan Muslim Muzmatch, Tinder, Match, Engsel, Bumble, Badoo, Plenty of Fish, dan OurTime telah bekerja sama dengan pemerintah Inggris untuk mendorong penggunanya mendapatkan vaksinasi Covid-19 melalui kampanye baru.

Aplikasi kencan terkemuka di Inggris akan menambahkan fitur baru ke aplikasi dan situs web mereka untuk mendukung kampanye pemerintah yang bertema setiap vaksinasi memberi kita harapan. Kampanye ini mendorong orang-orang muda untuk mendapatkan vaksin pada fase kedua peluncuran vaksin untuk kaum muda dan bergabung dengan jutaan orang yang telah menerima vaksin.

Fitur-fitur baru akan memungkinkan pengguna menunjukkan dukungan mereka terhadap vaksin di profil kencan mereka dan memberikan bonus internal di aplikasi bagi pengguna yang menyatakan mereka telah divaksinasi. Fitur akan mencakup lencana dan stiker vaksinasi untuk ditampilkan di profil kencan, bonus ‘Super Likes’ secara gratis, dan fitur-fitur lainnya yang dapat meningkatkan popularitas profil pengguna. Meski status vaksinasi pada aplikasi ini adalah opsional, namun data menunjukkan bahwa orang lebih cenderung berkencan dengan seseorang yang telah menerima vaksinasi Covid-19.

Menteri Vaksin Inggris, Nadhim Zahawi menyatakan bahwa dia sangat senang bermitra dengan aplikasi kencan untuk meningkatkan vaksinasi di seluruh pelosok Inggris. Menurut Zahawi, inisiatif ini menjadi aset luar biasa lainnya bagi program vaksinasi Inggris sebagai yang terbesar dan paling sukses dalam sejarah Inggris.

“Vaksin adalah jalan keluar kami dari pandemi ini dan kami telah membuat kemajuan luar biasa sejauh ini dengan lebih dari tiga perempat orang dewasa telah menerima setidaknya satu dosis,” kata Nadhim Zahawi seperti dalam keterangan resmi Kedubes Inggris, Kamis (10/6).

“Saya mendorong semua orang yang memenuhi syarat untuk menyingsingkan lengan baju mereka untuk divaksin. Ini bisa menyelamatkan hidup Anda dan melindungi mereka yang Anda cintai,” ujar Zahawi.

Hal senada diungkapkan Pendiri dan CEO aplikasi kencan Muslim, Muzmatch, Shahzad Younas. Dia juga menyatakan kegembiraannya bekerja sama dengan pemerintah Inggris dalam kampanye vaksin.

“Kami memahami kekhawatiran kaum muda Muslim tentang vaksinasi, khususnya mereka yang sedang dalam proses untuk menikah. Informasi yang salah telah menyebar pada tingkat yang mengkhawatirkan di komunitas kami. Itulah sebabnya kami senang bekerja dengan NHS (Pusat Layanan Kesehatan Inggris) untuk menepis mitos tentang vaksin dan mendorong anggota kami untuk divaksinasi,” jelasnya.

“Sebagai aplikasi pernikahan yang membantu kaum lajang Muslim menemukan cinta, kami tahu ketika pandemi melanda, kami harus bertindak cepat untuk memastikan orang-orang dapat bertemu dengan aman. Saat kita mulai kembali ke situasi normal baru, sangat penting bagi kaum muda Muslim untuk mendapatkan vaksinasi guna memastikan keselamatan diri mereka sendiri dan juga keselamatan orang-orang yang mereka cintai,” jelas Younas.

Sementara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengatakan bahwa Indonesia saat ini telah memvaksinasi lebih banyak orang daripada gabungan negara-negara ASEAN lainnya. Menurut Owen, jumlah itu adalah pencapaian yang luar biasa, terutama mengingat populasi Indonesia yang besar dan tersebar secara geografis. Ia menambahkan, vaksinasi tetap menjadi rute terbaik kita untuk keluar dari pandemi dan untuk pemulihan jangka panjang.

“Ketika saya melihat berita tentang aplikasi teknologi Inggris yang membantu pemerintah Inggris mempromosikan peluncuran vaksin, saya langsung teringat Indonesia. Sektor teknologi dan digital merupakan kekuatan ekonomi Indonesia yang besar dan terus berkembang. Saya yakin sudah ada beberapa cara yang sudah membantu, dan mungkin ada cara lain juga yang bisa mereka lakukan untuk lebih banyak lagi menyukseskan peluncuran vaksin di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan,” tukas Owen.

Ketua Eksekutif Asosiasi Kencan Online (Online Dating Association / ODA), George Kidd mengatakan pihaknya dengan senang hati memainkan perannya dalam menyampaikan pesan tentang vaksinasi. Aplikasi dan layanan kencan adalah titik awal sekitar sepertiga dari semua hubungan baru.

“Saat bertemu langsung tidak memungkinkan, aplikasi layanan ini merupakan cara penting untuk bertemu orang lain secara online. Dengan harapan, bisa bertemu nanti saat semuanya sudah aman,” jelasnya.

Pakar kencan selebriti Inggris, James Preece mengatakan bahwa metode berkencan telah berbeda dan agak sulit bagi banyak orang selama 13 bulan terakhir. Fakta bahwa aplikasi kencan terkemuka telah bersatu untuk mendukung anggota yang divaksinasi akan sangat membantu orang-orang yang merasa percaya diri untuk bertemu langsung dan berkencan lagi.

“Vaksinasi adalah salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan orang untuk menjaga diri mereka sendiri dan orang lain agar tetap aman,” jelas Preece.

Layanan kesehatan di seluruh Inggris kini telah memberikan total 67.287.864 vaksin antara 8 Desember dan 5 Juni, termasuk 40.124.229 orang dengan dosis pertama (76,2 persen) dan 27.160.635 orang dengan dosis kedua (51,6 persen) untuk memastikan mereka memiliki perlindungan kuat terhadap Covid-19 setelah dosis kedua.

Vaksin tersedia untuk semua penduduk Inggris Raya berdasarkan urutan pengelompokan prioritas dengan menawarkan vaksin pertama ke kelompok yang rentan secara medis. Semua warga negara asing di Inggris telah ditawarkan vaksin dengan dasar yang sama dengan penduduk Inggris, termasuk pelajar internasional dan warga negara Indonesia lainnya yang saat ini berada di Inggris.

(jp)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *