Connect with us

Politik

Gerindra Cianjur Tegaskan Pengawasan Ketat Program MBG Terkait Dugaan Makanan Tak Layak Konsumsi

Published

on

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto, selaku Ketua Umum Partai Gerindra, mendapat perhatian luas setelah muncul laporan tentang dugaan makanan yang tidak layak konsumsi di Kabupaten Cianjur.

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan program tersebut untuk mencegah potensi kecurangan dan memastikan bahwa program ini sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Gizi Nasional (BGN).

“Sebagai partai pengusung Presiden Prabowo, kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan keberhasilan program MBG, terutama di wilayah Cianjur. Kami aktif mengawasi Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) yang beroperasi di daerah ini,” ujar Ganjar, Selasa (11/3/2025).

Ganjar mengungkapkan bahwa meskipun program ini sudah dimulai, baru beberapa dapur yang beroperasi dan pencapaian target belum mencapai 50 persen. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan masyarakat mengenai makanan yang tidak sesuai dengan SOP. Menanggapi laporan tersebut, Ganjar berencana segera berkoordinasi dengan dinas terkait dan membahas masalah ini dengan DPRD.

“Kami terus memantau dapur-dapur MBG yang sudah berdiri. Jangan sampai program ini mencoreng nama Presiden dan merusak citra MBG. Pengawasan harus dilakukan bukan hanya oleh partai, tetapi juga oleh masyarakat,” tegas Ganjar.

Meski tidak ada Surat Keputusan (SK) resmi terkait pengawasan program ini, Ganjar menegaskan bahwa pengawasan dilakukan sebagai bentuk komitmen untuk mengawal kebijakan pemerintah pusat.

“Makanan yang rentan basi atau asam harus benar-benar dijaga kualitasnya, karena program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak penerus bangsa,” katanya.

Ganjar juga membuka pintu bagi masyarakat yang ingin melaporkan keluhan terkait MBG, baik dari orang tua siswa maupun warga umum.

“Kami menerima laporan dari orang tua siswa mengenai makanan yang tidak layak, dan saya langsung melaporkannya ke pengawas SPPG untuk ditindaklanjuti,” tambahnya.

“Jika masalah ini dibiarkan, dampaknya bisa sangat berbahaya,” pungkas Ganjar.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *