Connect with us

Internasional

Peneliti AS Ungkap Fakta, OTG jadi Pemicu Separo Penularan Covid-19 

Published

on

Kabarpolitik.com – Penelitian terbaru dari Universitas Chicago Amerika Serikat baru-baru ini menunjukkan bahwa Orang Tanpa Gejala (OTG) menjadi pemicu penularan Covid-19 hingga menyebar semakin luas. Selama gelombang pertama wabah Covid-19 di New York City, hanya antara satu dari lima, serta satu dari tujuh kasus infeksi, yang bergejala. Selebihnya adalah OTG.

Sebuah laporan SciTechDaily menunjukkan bahwa tim peneliti menemukan bahwa kasus non-gejala atau asimtomatik sangat menambah penularan komunitas. OTG membuat setidaknya setengah atau 50 persen sebagai pendorong infeksi SARS-CoV-2.

Temuan studi dirilis pada 10 Februari di Prosiding National Academy of Sciences. Menurut akademisi Rahul Subramanian, seorang mahasiswa PhD epidemiologi di UChicago dan penulis pertama studi tersebut, tanpa data kapasitas pengujian, sangat sulit untuk memperkirakan perbedaan antara kasus yang tidak dilaporkan dan OTG. New York adalah salah satu kota pertama yang melaporkan jumlah tes harian terbanyak, mereka dapat menggunakan angka tersebut untuk memperkirakan jumlah kasus penularan virus Korona.

Baca juga: Ahli Penyakit Menular AS Sebut Covid-19 Bisa Bersifat Kronis

Profesor Ekologi dan Evolusi Louis Block, Mercedes Pascual, dari UChicago mengatakan bahwa mengintegrasikan data tersebut ke dalam model menunjukkan bahwa persentase individu yang merupakan pasien bergejala Covid-19 berada di antara 13 persen dan 18 persen. Pascual, yang juga penulis senior studi tersebut menambahkan, lebih dari separuh penularan orang di tengah komunitas berasal dari orang-orang yang tidak menunjukkan gejala (OTG) serta mereka yang mengalami tanda-tanda pra-gejala.

Menurut rekan penulis studi, asisten profesor Universitas Purdue, Qixin He, OTG merupakan sekitar 80 persen dari semua infeksi. Ini adalah proporsi yang cukup mengejutkan. Maka protokol kesehatan masyarakat seperti memakai masker dan menjaga jarak, harus tetap dilakukan.

Data antara proporsi OTG dan pasien yang bergejala sangat penting untuk data epidemiologis. Melihat banyaknya OTG, maka peneliti mendorong agar setiap negara perlu untuk menggenjot lagi jumlah tes.

(jp)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *