Connect with us

Politik

Restorasi Berjalan Lambat, Surya Paloh Ingin Kembalikan Semangat Kebangsaan

JAKARTA (28 Agustus): Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi Partai NasDem Saan Mustopa mengungkapkan, Surya Paloh sebagai seorang aktor politik menyadari restorasi berjalan lambat. Terlebih reformasi sudah berjalan hampir 20 tahun.

Pak Surya ingin menawarkan alternatif baru yang namanya restorasi dari pikiran-pikiran Pak Surya. Apa itu? Ingin mengembalikan nilai-nilai semangat kebangsaan yang baik dan sebagainya,” ungkap Saan dalam peluncuran bukunya berjudul _Restorasi Indonesia: Pemikiran Besar Surya Paloh untuk Nasionalisme dan Demokrasi_, di sela Kongres III Partai NasDem, di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (27/8).

Buku yang ditulis Saan merupakan hasil disertasinya untuk mengambil program doktor di Universitas Padjajaran yang diselesaikannya hampir lima tahun setengah beberapa waktu lalu. Buku itu berisi sosok Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Disertasi ini mengambil tema terkait dengan soal pemikiran Surya Paloh, terutama restorasi Indonesia dikaitkan dalam konteks nasionalisme dan demokrasi,” terang Saan.

Legislator NasDem yang akan kembali duduk di kursi Senayan pada periode 2024-2029 ini menuturkan, ide untuk menulis penelitian berangkat dari sebuah pengalaman pribadi ketika berinteraksi dengan Surya Paloh. Interaksi itu terjadi sejak 2016.

Banyak sekali gagasan, ide-ide, pemikiran-pemikiran Pak Surya tentang bangsa, tentang negara. Terutama konsistensi terkait dengan semangat dan nilai kebangsaan Pak Surya yang dituangkan bukan hanya dalam ide, dalam gagasan, tapi juga dalam praktik melalui Partai NasDem,” papar Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Jawa Barat itu.

Saan berharap pembaca, khususnya kader NasDem, bisa menginternalisasikan nilai-nilai pikiran-pikiran politik Surya Paloh sehingga terdapat tatanan baru dalam politik dapat terwujud.

Ya, kita ingin melakukan pembaruan dalam tatanan politik kita. Dimulai dari mana? Tadi sepakat, ya, kita harus mulai dari institusi politik kita. Minimal secara internal di Partai NasDem dulu dengan politik nontransaksional, politik yang tidak mengedepankan pragmatis. Dengan semangat politik tanpa maharnya, kita mulai dari situ,” ujar Saan.

(metrotvnews.com/*)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *