Connect with us

Nasional

Rumah Zakat Siap Berperan Aktif dalam Wujudkan Indonesia Bebas Stunting

BOGOR— Rumah Zakat menyatakan siap untuk berperan dalam mewujudkan Indonesia bebas stunting.

Hal itu disampaikan CEO Rumah Zakat, Nur Efendi, dalam Worskhop Pencegahan Ctunting bertajuk: Keluarga Sehat Islami dalam Membentuk Generasi Kuat Sejahtera di Institut Pertanian Bogor (IPB) Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/11/2022).

Nur Efendi mengungkapkan, peran Rumah Zakat dalam meningkatkan kualitas gizi balita di Indonesia ini melalui program Desa Bebas Stunting.

Menurut Nur, daerah pedesaan memiliki peluang yang besar terhadap stunting. Salah satunya disebabkan minimnya edukasi kepada ibu hamil dan menyusui.

Dia menyebutkan berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka stunting di Indonesia menurun.

Hal ini bisa dilihat dari data tersebut, pada 2013 angka stunting di Indonesia turun menjadi 37,2 persen. Sementara pada 2018, turun menjadi 30,8 persen.

Meski begitu, menurutnya, jumlah anak stunting di Indonesia masih tergolong tinggi. Meskipun data dari Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukkan angka prevelensi stunting sebesar 24,4 persen.

“Dalam rangka mengurangi tingkat stunting di Indonesia Rumah Zakat turut berperan dalam meningkatkan kualitas gizi balita di Indonesia,” ujar dia.

Kegiatan ini digelar oleh Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK) MUI
Pada kesempatan ini, Rumah Zakat mengajak kolaborasi pada KPRK MUI, IPB dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk berkolaborasi menurunkan stunting di Indonesia.

Workshop ini terselenggara berkat kerja sama KPRK MUI dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan CEO Rumah Zakat.

Selain dilaksanakan secara offline, workshop stunting dengan tajuk “Keluarga Sehat Islami, Generasi Kuat Sejahatera” ini juga dilaksanakan secara virtual via zoom meeting.

Hadir dalam kesempatan ini di antaranya Ketua MUI Bidang PRK Prof Amany Lubis, Ketua KPRK MUI Dr Siti Marifah Maruf Amin, Rektor IPB Prof Arif Satria dan Wali Kota Bogor Bima Arya. (Siti Nurmah Putriani, ed: Nashih)

[MUI]

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *