Politik
Wardatul Asriah Soroti Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Kebayoran Lama, Desak Penegakan Hukum Tegas

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Gerindra, Wardatul Asriah, menyoroti kasus kekerasan dan penelantaran terhadap seorang anak perempuan berinisial MK (7) yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. MK didapati mengalami dehidrasi parah serta luka-luka akibat benda tajam, yang diduga merupakan hasil dari penyiksaan oleh orang tuanya sendiri.
“Kasus ini menjadi peringatan keras bagi kita semua akan pentingnya peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan,” ujar Wardatul Asriah, Rabu (18/6/2025).
Wardatul mengapresiasi tindakan cepat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang langsung mengevakuasi korban ke Puskesmas sebelum dirujuk ke RSUD Kebayoran Lama untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Ia juga mendesak Bareskrim Mabes Polri untuk segera menangkap pelaku yang merupakan ayah kandung korban, dan menegakkan hukum secara tegas dan adil.
Lebih lanjut, Wardatul menyampaikan keprihatinannya terhadap tren meningkatnya kekerasan terhadap anak di Indonesia. Mengacu pada data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), tercatat bahwa mayoritas korban kekerasan adalah anak perempuan, yakni sekitar 52 persen, sedangkan anak laki-laki sekitar 45 persen.
“Kekerasan terhadap anak kerap terjadi di lingkungan rumah tangga, fasilitas umum, maupun tempat-tempat lainnya. Kasus di sekolah dan tempat kerja memang lebih sedikit, namun yang tercatat dalam data hanyalah puncak gunung es. Banyak korban yang enggan melapor karena takut dan adanya stigma dari lingkungan sekitar,” jelasnya.
Menurutnya, persoalan ini harus segera diatasi melalui peningkatan edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan serta penanganan kekerasan terhadap anak.
“Masyarakat tidak boleh lagi bersikap apatis. Kekerasan dan eksploitasi terhadap anak adalah pelanggaran hak asasi manusia dan harus diberantas bersama. Pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat harus bergandengan tangan untuk melindungi generasi masa depan bangsa,” tegas Wardatul Asriah.
