Connect with us

Jabodetabek

Kampanye Hitam dan Melejitnya Elektabilitas Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan di Pilkada Tangsel

Published

on

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kian memanas. Berbagai strategi dan jurus merebut simpati masyarakat kota ini pun mulai dimainkan, tak terkecuali kampanye hitam (black campaign) dari kubu lawan yang masih menghalalkannya.

Mengutip dari suaratangerang.com, terkait black campaign ini, kubu atau pasangan calon wali kota Tangsel, Benyamin Davnie – Pilar Saga Ichsan adalah kubu yang sering mendapat serangan kampanye hitam dari lawan politiknya di Pilkada Tangsel 9 Desember 2020 mendatang.

Dari pantauan, baik itu di media massa (mass media) maupun media sosial (social media) berita atau serangan kubu lawan dengan pola black campain kepada Ben – Pilar tampak lebih menonjol ketimbang sebaliknya. Baik itu dilakukan oleh paslon sendiri atau tim pemenangan dari paslon yang dimaksud tersebut.

Sebagai contoh adalah, berita dibeberapa mass media yang menjadikan headline kritik Saraswati Djojohadikusumo soal status Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel yang masih tipe C. Hal tersebut ia ungkapkan setelah menjalani pemeriksaan kesehatan bapaslon Pilkada Tangsel 2020 yang menumpang di RSUD Kabupaten Tangerang.

“Ironis, Kota Tangsel tidak memiliki rumah sakit umum (RSU) kelas A/B, sehingga pemeriksaan hari ini (Kamis, 10 September 2020, red) dilakukan di RSUD Kabupaten Tangerang. Hal ini menunjukkan ada masalah serius terkait pembangunan dan pelayanan di Kota Tangsel, dan yang bikin makin sedih, yang saya baca RSU Tangsel turun kelas dari C ke D,” kata Saraswati.

Dalam keterangan tertulisnya itu, Saraswati juga menyoroti kasus-kasus korupsi di Tangsel, khususnya yang terkait korupsi alat-alat kesehatan.

“Sektor kesehatan terbengkalai di Tangsel karena kasus korupsi alat-alat kesehatan (alkes) kita sudah tahu siapa pelakunya dan sudah divonis oleh Pengadilan Tipikor, ” jelas Saras yang dikutip berbagai media.

Contoh lainnya, adalah meme atau flayer di sosial media yang menghubung-hubungkan dinasti politik kasus korupsi yang menyeret nama Wawan suami dari wali kota Airin Rachmi Diany yang memiliki hubungan keluarga dengan Pilar Saga Ichsan. Dan, masih banyak lagi contoh kampanye hitam yang dialamatkan ke kubu Ben-Pilar.

Perang ide dan gagasan bukan kampanye hitam

Lalu, bagaimana sikap pasangan Benyamin Davnie – Pilar Saga Ichsan terhadap kampanye hitam yang ditujukan kepada keduanya.

Atas kampanye hitam tersebut, Benyamin Davnie tidak membalas kampanye hitam tersebut dengan kampanye hitam lagi, ia malah mengingatkan partai pengusung, tim pemenang serta seluruh pendukungnya, untuk tidak melakukan hal yang sama. Benyamin juga meminta timnya tidak terpancing kampanye hitam yang mulai mewarnai kontestasi Pilkada Tangsel. Pria yang sudah jadi wakil wali kota Tangsel hampir 10 tahun ini, mengingatkan agar selalu melakukan dan menerapkan politik santun.

“Saya terus mengingatkan kepada seluruh partai pengusung, tim pemenangan, para pendukung dan simpatisan untuk terus menjaga suasana agar tetap kondusif. Jangan terpancing dengan kampanye hitam,” ungkapnya, Selasa (15/9) lalu.

Menurut Ben sapaan akrab Benyamin Davnie, penggunaan kampanye hitam dalam strategi pemenangan menjadi bukti fakirnya ide dan gagasan. Katanya, kontestasi Pilkada seharusnya diwarnai dengan perang ide dan gagasan, bukan menyerang dan mencari kesalahan.

“Alhamdulillah semua fungsionaris partai pengusung, tim pemenangan, juga relawan pasangan Benyamin-Pilar selalu mengutamakan politik santun ketika bertemu masyarakat. Jadi yang dibawa ketika melakukan sosialisasi adalah membawa program kerja, ide, gagasan, juga mengenalkan visi-misi Benyamin-Pilar,” ungkap Ben.

Apa yang disampaikan Benyamin ini dibuktikan dalam setiap pernyataan yang disampaikannya besama Pilar Saga Ichsan di setiap kesempatan, yang kemudian dikutip berbagai media massa dan menjadikannya sebagai headline dari media media tersebut.

Meme dan flayer yang disebarluaskan oleh tim pemenangan dan para relawan pendukung keduanya di berbagai jaringan sosial media tampak ‘kalem’. Meme dan flayer tersebut hampir semuanya berisiskan program dari Ben-Pilar yang akan dikerjakan oleh keduanya jika terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota Tangsel untuk lima tahun ke depan.

Sikap tak membalas kampanye hitam ini secara tidak langsung berimbas pada tingkat kepercayaan masyarakat kepada pasangan ini. Bukti elektabilitas Ben- Pilar sesuai hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Dukungan masyarakat terhadap Benyamin Davnie–Pilar Saga Ichsan, semakin kuat. Dari beragam hasil survei, elektabilitas pasangan Benyamin-Pilar selalu mengungguli dua kandidat lainnya.

Dari hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dilakukan pada bulan Agustus 2020, elektabilitas Benyamin Davnie mencapai 38,8 persen. Perolehan kandidat nomor urut tiga ini jauh mengungguli dua kandidat lainnya.

Sementara calon wali kota Muhamad ternyata mendapatkan elektabilitas sebesar 17,5 persen. Artinya, ada selisih sebesar 21,3 persen dari Benyamin Davnie. Berikutnya elektabilitas calon walikota Siti Nur Azizah hanya memperoleh 10,9 persen, berjarak 27,9 persen dari Benyamin Davnie.

Mengutip potongan slide survei SMRC yang beredar di kalangan terbatas itu, terlihat jelas elektabilitas Benyamin Davnie jauh lebih unggul dari dua kandidat lainnya.

Umumnya, survei yang dilakukan SMRC biasanya dilakukan dengan mewawancarai 800 sampai 1.000 responden dengan menggunakan metode multistage random sampling.

Jika melihat hasil survei SMRC sebelumnya, yang diperoleh dari mesin pencarian Google, terjadi peningkatan signifikan terkait elektabilitas pasangan Benyamin-Pilar. Survei SMRC kepada warga Tangsel yang dilakukan pada periode 14-21 Maret 2020, diketahui Benyamin Davnie mendapatkan dukungan hingga 13,3 persen.

Hasil survei tersebut juga menunjukkan Muhamad hanya mendapatkan 6,3 persen, dan elektabilitas Azizah sekadar 1,5 persen. Artinya, dalam kurun waktu lima bulan, elektabilitas Benyamin meningkat hingga 25,5 persen.

Menurut Ketua Presidium Jaringan Relawan Untuk Demokrasi (JaRed), Agus Suprianto, sikap diam dari pasangan Benyamin – Pilar terhadap serangan kampanye hitam kepada keduanya dari kubu lawan patut diacungkan jempol.

“Patut diacungi jempol kepada kubu Ben – Pilar yang tidak terpancing dengan serangan kampanye hitam dari kubu lawan. Efeknya, elektabilitas dari keduanya pun melejit jauh dari pesaingnya, Muhamad – Saras dan Azizah – Ruhamaben,” kata Agus, Jumat (2/10).

(red)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *