Connect with us

Daerah

Terpikat Pulau Penyengat

Published

on

* Tahun Anggaran 2022, Gubernur Ansar Revitalisasi Penyengat

Gubernur Ansar yakin rencana revitalisasi Pulau Penyengat sebagai center point dari upaya revitalisasi sektor pariwisata di Kota Tanjungpinang dapat digesa di Tahun Anggaran 2022. Terlebih lobi-lobi Gubernur Ansar ke Pemerintah Pusat semakin mendapat titik terang.

“Upaya ini mesti dikejar cepat dengan target di tahun 2022 akan kita mulai. Dengan dukungan APBD lebih kurang Rp30 miliar. Namun dengan bantuan Pemerintah Pusat, setelah berkomunikasi dengan Kementerian PPN akan mengumpulkan Dana Alokasi Khusus untuk kota pusaka senilai sekitar Rp100 miliar,” kata Gubernur Ansar saat bertemu dengan Camat, Lurah, Para Ketua RT, Ketua RW, Ketua Organisasi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Agama Pulau Penyengat dalam Rangka Penyampaian Rencana Penataan Kawasan Pulau Penyengat di Balai Adat Indra Perkasa Pulau Penyengat, Senin (10/5) petang.

 

Menurut Gubernur Ansar, Pulau Penyengat merupakan Pulau Heritage, di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Batu Sangkar. Juga merupakan domain Tim Pelestari Budaya Kepulauan Riau yang berjumlah 9 orang.

“Kami sudah melaksanakan rapat hari minggu yang lalu bersama budayawan Kepri maupun tokoh dari Penyengat. Juga melibatkan konsultan yang akan mendesain objek-objek yang akan direvitalisasi. Kemudian nanti bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya menganalisis agar tidak melanggar kaidah cagar budaya saat eksekusinya,” ujar Gubernur Ansar

Kemudian Gubernur Ansar memaparkan secara langsung gambaran umum objek-objek yang akan direvitalisasi dengan tagline “Terpikat Pulau Penyengat”. Mulai dari Pelabuhan dan Pelantar Kuning di Tanjungpinang, penampilan pompong, Pelabuhan dan Pelantar Penyengat, transportasi darat, Gedung Tabib, Balai Maklumat, Komplek Makam-Makam, pelebaran jalan utama, Istana Kantor, dan Gedung Balai Adat.

 

“Terakhir kita akan membangun jalan lingkar disisi laut sampai mudah-mudahan seluruh Pulau Penyengat nanti ada jalan yang melingkari sehingga orang bisa melihat Pulau secara keseluruhan. Untuk Tugu bahasa akan didiskusikan lebih dulu termasuk desainnya. Saya yakin dana dari pusat akan relatif mudah didapat karena ada referensi telling story asal Bahasa Indonesia” tuturnya.

Ke depan, akan dibentuk juga petugas kebersihan khusus, pengelola kelistrikan khusus, dan tour guide dari pemuda milenial yang juga akan mengedepankan sistem pembayaran melalui QR Code bekerja sama dengan Bank Indonesia.

 

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan pernyataan dukungan revitalisasi oleh Tim Pelestari Budaya Kepri, Camat Tanjungpinang Kota, Lurah Penyengat, Para Ketua RT, Ketua RW, Ketua Organisasi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Agama Pulau Penyengat.

Turut hadir dalam acara ini Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Syamsul Bahrum, Kepala Kesbangpol Lamidi, Kepala Dinas Perhubungan Junaidi, Plt. Karo Pemerintahan M. Darwin, Staf Khusus Gubernur Suyono, Staf Khusus Gubernur Sarafudin Aluan, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Tanjungpinang, dan para Kepala OPD Pemko Tanjungpinang.

(rls/kp)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *