Connect with us

Politik

Dito Ganinduto: Indonesia Keluar dari Resesi, Program Ekonomi Sudah On The Right Track

Published

on

Kabarpolitik.com – Ketua Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Dito Ganinduto mengapresiasi kinerja Pemerintah RI yang berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di Triwulan kedua tahun 2021.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi pada triwulan 2-2021 mencatat laju pertumbuhan yang signifikan yakni tumbuh lebih dari 7,07% (yoy). Pencapaian ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2004 yang lalu atau lebih dari 16 tahun lalu.

Secara historis paska krisis moneter 1997/1998 laju pertumbuhan ekonomi lebih dari 7% (secara triwulanan) hanya terjadi pada triwulan 4 – 2004 yakni sebesar 7,16% (yoy).

Sebelum krisis moneter, laju pertumbuhan ekonomi lebih besar dari 7% merupakan hal yang biasa terjadi. Namun paska krisis ekonomi moneter cenderung turun dan hanya terjadi pada akhir Tahun 2004 dan saat ini di Triwulan 2 – 2021.

Realisasi pertumbuhan ekonomi di triwulan 2 tahun 2021 ini juga lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara, diantaranya Vietnam (6,6% yoy) dan Korea Selatan (5,9% yoy).

“Kinerja ekonomi di triwulan 2 tahun 2021 tak lepas dari kerja keras Pemerintah bersama-sama dengan masyarakat dan swasta untuk segera memulihkan perekonomian nasional sebagai dampak dari Pandemi Covid-19 yang memberikan tekanan besar tidak hanya pada sektor kesehatan namun juga sektor ekonomi,” ujar Dito.

Hal ini seiring diberlakukannya kebijakan PPKM oleh Pemerintah sebagai langkah paling optimal dalam upaya menyeimbangkan aspek kehidupan dan penghidupan (life and livelihood).

“Kerja bersama antara Pemerintah dan dukungan dari Fraksi Partai Golkar di DPR RI atas kebijakan-kebijakan perekonomian menunjukkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi Indonesia,” tambah Bendahara Umum Partai Golkar itu.

Selain itu, tren pemulihan ekonomi di kuartal II 2021 ini menunjukkan sinyal positif perbaikan kinerja perekonomian domestik yang cukup kuat.

Hal ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen Juni 2021 berada pada level 107,4. Indeks Penjualan Ritel Mei 2021 berada pada level 225,6. Kemudian realisasi Belanja Negara hingga Juni 2021 sebesar 42,5% dari target APBN atau tumbuh 9,4% year-on-year.

Di sisi kegiatan produksi sektor swasta menunjukkan kinerja yang meningkat hingga Juni 2021. Misalnya Penggunaan Listrik Juni 2021 untuk sektor Industri tumbuh 26,1% year-on-year dan bisnis tumbuh 14,5% year-on-year. Indikasi lain, Penggunaan Semen Juni 2021 menunjukkan pertumbuhan dengan tren positif sejak Maret 2021 sebesar 17,6% year-on-year.

Untuk PMI Manufaktur Juni 2021 berada pada level 53,5. Pertumbuhan Ekspor Juni 2021 juga tumbuh sebesar 54,5% year-on-year serta Pertumbuhan Impor Juni 2021 tumbuh sebesar 60,1% year-on-year.

Kebijakan fiskal yang ekspansif tetap dijalankan dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi baik melalui belanja rutin APBN maupun alokasi dana PEN yang mencapai Rp744,75 Triliun di 2021, meningkat dari alokasi sebelumnya Rp699,43 Triliun.

Tambahan alokasi anggaran PEN dilakukan dalam upaya meningkatkan penanganan di sisi kesehatan dan melindungi masyarakat yang terdampak pandemi melalui program perlindungan sosial, seperti diskon listrik bagi 32,6 juta pelanggan hingga September 2021.

Kemudian memperpanjang bansos tunai, mempercepat penyaluran Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, dan BLT Desa; serta melanjutkan program Kartu Prakerja. “Kebijakan ini direspon baik oleh masyarakat,” kata Dito.

Pemerintah juga memastikan keberlangsungan UMK dengan menambah target 3 juta penerima untuk Program Bantuan Produktif Ultra Mikro (BPUM) serta memberikan insentif untuk Usaha Mikro Informal sebesar Rp1,2 juta per unit usaha untuk 1 juta usaha mikro yang penyalurannya akan dibantu oleh TNI/Polri dengan mekanisme yang akuntabel.

Kinerja ekspor mencatat perkembangan yang menggembirakan selama triwulan 2 – 2021, surplus perdagangan mencapai 6,3 Miliar dolar AS selama periode April – Juni 2021. Adapun surplus perdagangan yang terjadi di Juni 2021 merupakan surplus bulan ke-14 secara berturut-turut sejak Mei 2020.

Sementara itu, sepanjang semester 1 – 2021, surplus perdagangan tercatat 11,86 Miliar dolar AS, lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 5,4 milar dolar AS.

Ini mengindikasi bahwa kinerja perdagangan luar negeri terus mengalami peningkatan, bahkan diperkirakan lebih baik dibandingkan Tahun 2020 yang sempat mencatatkan surplus tertinggi sejak 2011 yakni sebesar 21,74 miliar dolar AS.

Melihat tren yang sangat bagus ini Dito yakin kebijakan perekonomian yang dijalankan Pemerintah sudah berada di jalur yang tepat.

“Kami akan terus fokus dan bekerja sama dengan Pemerintah untuk memastikan berbagai kebijakan dalam penanganan COVID-19 melalui PPKM dapat terlaksana secara maksimal untuk menekan laju penyebaran COVID-19, sehingga sisi kesehatan dapat ditangani, masyarakat terdampak terpenuhi kebutuhannya, dan dukungan bagi sektor usaha,” ucap anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI ini.

Dito juga menekankan Partai Golkar dan juga Komisi XI DPR RI menghimbau dan mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan 5M dan mengikuti vaksinasi sebagai aksi melindungi diri dan tercapainya kekebalan komunal.

.

(GI/KP/fid)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *