Connect with us

Politik

Pemberdayaan Keluarga Penting untuk Menjawab Tantangan Masa Depan

JAKARTA (2 November): Upaya pemberdayaan keluarga melalui peningkatan kesejahteraan dan keterampilan mendidik keluarga harus menjadi kepedulian bersama demi mewujudkan negara yang kuat dan berdaya saing di masa depan.

“Pemberdayaan keluarga sebagai satuan terkecil masyarakat di suatu negara harus menjadi perhatian bersama. Dengan terciptanya keluarga yang sejahtera dan berdaya, peluang negara menjadi kuat dan sejahtera semakin besar,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/11)

Catatan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan sejak 2015 angka perceraian di Indonesia terus meningkat. Pada 2021 tercatat 581 ribu keluarga bercerai dan jumlah pernikahan 1,9 juta per tahun.

Dampak perceraian bisa menyebabkan persiapan generasi muda untuk dibentuk sebagai generasi yang tangguh terganggu dan berpotensi menjadi generasi yang kehilangan daya saing.

Untuk menekan angka perceraian, BKKBN menyarankan para orangtua mendidik keluarga dengan asah, asih, dan asuh, yaitu dengan mengajari ilmu agama yang baik, memberi kasih sayang sebaik-baiknya, dan memberi perlindungan kesehatan yang baik.

Menurut Lestari, persiapan para calon orangtua agar memiliki kemampuan asah, asih, dan asuh bagi anggota keluarga harus benar-benar dilakukan dengan perencanaan yang matang.

Upaya pemberdayaan keluarga secara ekonomi dan peningkatan ketrampilan mendidik anak, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, merupakan tanggung jawab para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah untuk mewujudkannya.

Rerie yang juga legislator dari Dapil Jateng II (Kudus, Demak, Jepara), menilai upaya pemberdayaan keluarga merupakan langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan di sejumlah sektor pembangunan.

Menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, keluarga merupakan institusi pertama yang berperan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh di masa depan.

Di lingkungan keluarga pula, tambah Rerie, tempat pertama menanamkan nilai-nilai luhur dalam membangun budi pekerti setiap generasi penerus bangsa.

Oleh karena itu, Rerie sangat berharap, fenomena peningkatan kasus perceraian di Indonesia harus segera dihadapi dengan langkah-langkah nyata agar berbagai potensi dampaknya tidak menjadi beban dalam proses pembangunan SDM nasional yang tangguh dan berdaya saing di masa depan. (*)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *