Politik
Jika Pilkada Banten “Head to Head” Airin Rachmi Diany Vs Wahidin Halim, Ini Tanggapan Pengamat
Meskipun perhelatan pilkada Banten masih lumayan lama, namun perbincangan mengenai sosok yang akan maju berkontestasi dan siapa yang akan unggul diantara para bakal kontestan itu cukup ramai terjadi terutama di kalangan yang melek pilkada, pemerhati politik dan penyimak gossip. Adapun yang menjadi biang gosip adalah siapa yang bisa mengalahkan Airin saat yang bersangkutan diajukan oleh Partai Golkar untuk menjadi gubernur Banten.
Yang pertama dan paling banyak dibahas adalah sosok Wahidin Halim, karib disapa WH. Tokoh ini dianggap masih yang terkuat karena merupakan gubernur petahana yang baru saja lengser. Pemerhati Pilkada Chusnul Khotimah menyatakan, tidak bisa menganggap remeh potensi kekuatan WH. Bagaimanapun WH adalah gubernur yang telah bekerja selama lima tahun ke belakang dan nyata tokoh yang populer. Chusnul menambahkan, satu-satunya kekuarangan WH adalah usia yang sudah renta, usia para pensiunan.
“Kekuatan WH tak bisa dipandang sebelah mata. Kekurangan WH selain faktor umur adalah fakta bahwa dia tidak punya kekuasaan baik di politik maupun pemerintahan. Bahkan isu WH loncat partai untuk nantinya mendapat tiket gratis ke pilgub merebak ke mana-mana,” ujarnya kepada media, Rabu (7/9).
Chusnul juga menilai, rentang waktu yang panjang dari hari ini menuju hari pencoblosan pilkada serentak 2024 akan menjadi tantangan WH. Apakah di usia senjanya, dia masih kuat keliling turun ke bawah ke seluruh wilayah di Banten, jelas akan menjadi pertanyaan. Jikapun WH turun ke bawah, apakah punya logistik memadai, karena rentang waktu yang panjang dan titik kunjungan yang banyak akan sangat membutuhkan kekuatan, kesehatan, pendanaan dan tim yang militan.
“WH sekarang ini rakyat biasa saja. Bukan ketum parpol, bukan lagi penguasa. Tantangan yang saya ungkap tadi tak akan bisa dibantah,” tambahnya.
Sementara saat menilai Airin, Chusnul Khotimah menyatakan tokoh ini adalah kebalikan WH. Airin tokoh muda, punya kekuasaan di parpol dimana Ia tercatat sebagai Ketua Partai Golkar Kota Tangsel dan di tingkat nasional adalah Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG). Airin juga dipandang punya dukungan keluarga besar trah politik Haji Chasan Sochib dan punya logistik cukup.
“Rentang waktu yang panjang justru menguntungkan Airin. Sepanjang dia mau turun gunung keliling ke seluruh wilayah Banten untuk bertemu dan sapa warga serta bersosialisasi secara konsisten, elektabilitasnya tak akan terbendung. Airin itu punya daya pikat, jangankan kawan, lawan politik saja senang berada dekat dan berphoto dengannya. Sampai di sini artinya Airin potensial menang melawan WH,” ujarnya.
Chusnul menutup argumennya dengan memberi penekanan bahwa analisisnya akan terwujud bila kejadiannya runtut seperti yang dipaparkan. Tapi jika WH justru aktif turun gunung, bersosialisasi secara konsisten serta punya logostik dan jaringan luas yang militan dan solid, menurutnya pertarungan akan sangat seru. Jika head to head antara Airin melawan WH dan WH bekerja keras, hasilnya akan kompetitif. (kp)