Connect with us

Politik

SAH Ungkap Masalah Kesehatan Masyarakat Desa dan Kota

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi dan Anggota DPR RI yang membidangi Kesehatan, Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM, mengatakan bahwa penyakit tidak mengenal status sosial siapapun bisa terjangkit. Namun, berdasarkan data Riskesdas beberapa tahun lalu, terdapat perbedaan jenis penyakit antara masyarakat desa dan kota.

“Di daerah yang sedang berkembang, biasanya terjadi transisi epidemi dari penyakit menular ke penyakit tidak menular,” ungkapnya, Selasa (17/9/2024).

SAH menjelaskan bahwa perbedaan penyakit antara masyarakat desa dan kota sangat terlihat, terutama pada usia 45-55 tahun. Berikut adalah tiga penyakit yang paling berbeda:

  1. Masyarakat Kota: Stroke, diabetes melitus, dan jantung iskemik.
  2. Masyarakat Desa: Tuberkulosis (TB), stroke, dan hipertensi.

“Untuk usia 65 tahun ke atas, penyakit yang paling umum di antara masyarakat kota dan desa sama, yaitu stroke dan hipertensi,” tuturnya.

Pria yang dijuluki Bapak Beasiswa Jambi ini juga menambahkan bahwa faktor risiko meningkatnya penyakit tidak menular meliputi kurangnya konsumsi buah (94 persen), kurang olahraga (48 persen), kebiasaan merokok setiap hari (35 persen), dan konsumsi alkohol dalam 12 bulan terakhir (4,6 persen).

SAH menegaskan bahwa semakin maju suatu daerah, semakin tinggi kecenderungan terhadap penyakit tidak menular sebagai penyebab kematian.

“Kita harus memberikan perhatian dan fasilitas dalam mencegah serta mengatasi penyakit tidak menular,” ujarnya.

Langkah-langkah efektif yang dapat diambil mencakup pendidikan, penyuluhan, sosialisasi, dan peran puskesmas secara proaktif untuk mencegah, menghindari, dan melakukan penanganan dini terhadap penyakit tidak menular.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *