Politik
Bambang Haryo Soekartono Desak Optimalisasi Bandara Kertajati: Jangan Jadi Proyek Mangkrak

Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang belum dimanfaatkan secara optimal. Menurutnya, beban utang pembangunan bandara dan infrastruktur pendukung yang terus menumpuk menjadi ancaman serius.
“Utang pembangunan BIJB sudah jatuh tempo. Selama ini hanya diakali dengan penjadwalan ulang. Kini, pokok dan bunganya jadi beban berat bagi pengelola,” kata politisi Gerindra ini, Rabu (16/7/2025).
Bambang menyoroti menurunnya minat masyarakat menggunakan Kertajati, terutama setelah beroperasinya Kereta Cepat Whoosh dan dibukanya kembali Bandara Husein Sastranegara di Bandung. Ia juga menilai fasilitas bandara belum cukup menarik bagi penumpang dan maskapai.
“Kondisi ini memperparah rendahnya demand. Padahal, pembangunan BIJB menelan Rp2,8 triliun, ditambah Tol Cisumdawu Rp18,3 triliun. Sayang kalau akhirnya mangkrak,” tegasnya.
Ia mendorong agar seluruh ASN di Jawa Barat, termasuk dari 27 kabupaten/kota, serta BUMN, diwajibkan menggunakan Kertajati untuk urusan dinas. Selain itu, masyarakat juga perlu diajak aktif memanfaatkan bandara ini, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.
Bambang juga mengusulkan agar keberangkatan ibadah umrah warga Jawa Barat dipindahkan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Kertajati.
“Lebih dari 90% jamaah umrah Jabar masih lewat Cengkareng. Padahal, Kertajati bisa menjadi solusi jarak dan kemacetan. Sudah waktunya umrah dari sini,” ujarnya.
Ia menegaskan, BIJB harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di timur Jawa Barat, bukan sekadar proyek ambisius yang tak terpakai.
