Connect with us

Nasional

Setahun Covid-19, Indonesia Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan

Published

on

Kabarpolitik.com,JAKARTA – Ketua Konsil Kedokteran Indonesia, Taruna Ikrar mengungkapkan, kurangnya tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis di Indonesia menjadi problem dalam masalah kesehatan. Padahal, menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio dokter dan pasien yang ideal adalah 1:1000.

Taruna Ikrar mengatakan, saat ini jumlah tenaga kesehatan seperti dokter gigi dan dokter spesialis berkisar 254.000. 220.000 di antaranya merupakan dokter umum dan sisanya dokter gigi dan dokter spesialis.

“Jumlah dokter yang teregistrasi totalnya ada 254.000 lebih, kalau dokter sendiri ada 220.000-an. Rasionya tidak mencukup, kalau standar WHO itu 0,4 persen dari populasi. Kalau di Indonesia 254 ribu dibagi 267 juta penduduk rasionya kita belum mencukupi,” kata Taruna Ikrar dalam bicang setahun Covid-19 di Indonesia dalam Youtube Akbar Faisal Unsensored, Senin malam (1/3/2021).

Merujuk pada data tersebut, Taruna menjelaskan, Kementerian Kesehatan memprediksi penyesuaian rasio dokter dan pasien di Indonesia baru bisa terealisasi di 2030 mendatang. Sedangkan untuk pemenuhan jumlah dokter spesialis, kecukupannya baru akan terealisasi pada 50 tahun ke depan.

“Kita sangat kekurangan dokter spesialis, untuk dokter saja, dari data Kementerian Kesehatan sampai 2030 berarti sembilan tahun ke depan kita masih kekurangan 160 ribu dokter,” ungkap Taruna Ikrar.

“Tapi kalau dokter spesialis, kita liat kecukupannya, sampai 50 tahun ke depan kita tidak akan mencukupi di semua spesialis khususnya yang besar-besar,” sambungnya.

(Fajar)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *