Keselamatan Transportasi Laut Masih Jadi Sorotan, Sriyanto Dorong Reformasi Sistem Manifest

Anggota Komisi V DPR RI, Sriyanto Saputro, menyoroti masih lemahnya aspek keselamatan transportasi, terutama moda laut. Ia menilai keselamatan penumpang dan ketidaksesuaian data manifest menjadi persoalan krusial yang belum terselesaikan.

“Dari hasil evaluasi, kami menemukan banyak kelemahan, terutama regulasi yang belum sempurna. Salah satunya, data manifest penumpang yang tidak sesuai dengan jumlah sebenarnya di kapal. Ini sangat berbahaya dan harus segera diperbaiki,” ujar Sriyanto di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/7/2025).

Ia menegaskan pentingnya penyempurnaan regulasi serta pengetatan pengawasan di lapangan. Menurutnya, langkah-langkah preventif harus segera diterapkan karena keselamatan penumpang merupakan prioritas utama.

“Dulu di kereta api, penumpang bisa naik sampai ke atap gerbong. Sekarang KAI bisa menertibkan itu. Mengapa hal serupa tidak bisa diterapkan di transportasi laut?” tanyanya.

Sriyanto juga mengusulkan penerapan prosedur keselamatan yang lebih ketat, salah satunya kewajiban penggunaan pelampung oleh seluruh penumpang selama perjalanan. Ia membandingkan dengan kewajiban sabuk pengaman dalam pesawat terbang yang terbukti efektif.

“Kenapa tidak dibuat aturan agar semua penumpang kapal wajib mengenakan pelampung selama perjalanan? Ini langkah sederhana tapi sangat penting untuk keselamatan,” tambahnya.

Ia pun menyoroti perlunya digitalisasi sistem manifest agar lebih praktis dan tidak merepotkan penumpang.

“Jangan sampai sistem manifest terlalu rumit. Kalau bisa digital dan simpel, masyarakat akan lebih patuh. Sekarang saja sudah ada teknologi pengenal retina, kenapa sistem kita masih manual?” kritiknya.

Sriyanto menyatakan bahwa Komisi V DPR RI akan terus mendorong Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, untuk melakukan reformasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan dan pengawasan transportasi laut.

“Kami akan kawal ini. Keselamatan penumpang tidak boleh dikompromikan. Regulasi harus tegas, pelaksanaannya pun harus disiplin,” tegasnya.

Ia berharap, dengan perbaikan sistem dan komitmen bersama, transportasi laut di Indonesia dapat menjadi lebih aman, nyaman, dan terpercaya bagi seluruh masyarakat.