Connect with us

Politik

Bambang Haryo Soroti Belum Optimalnya Operasi Pelabuhan Patimban

Published

on

Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, menyoroti belum optimalnya operasional Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, yang seharusnya menjadi penunjang distribusi logistik nasional.

Menurutnya, Patimban dirancang untuk mendukung Pelabuhan Tanjung Priok yang kini telah terisi 6 juta dari total kapasitas 10 juta TEUs. Dengan pertumbuhan kontainer 4–6 persen per tahun atau sekitar 300 ribu TEUs, kepadatan di Tanjung Priok dikhawatirkan akan terjadi jika tidak segera diantisipasi.

“Kalau dibiarkan, dalam 15 tahun ke depan Tanjung Priok bisa over capacity. Ini berisiko menimbulkan kongesti yang menghambat ekonomi nasional,” ujar Bambang, Minggu (29/6/2025).

Sebagai Kapoksi Komisi VII, ia mendesak percepatan aktivasi Patimban, terutama untuk mendukung logistik kawasan industri Karawang–Subang. Namun, hingga kini belum ada kapal kontainer yang dilayani karena fasilitas utama seperti crane belum tersedia.

“Anggaran Patimban mencapai Rp30 triliun, jauh lebih besar dibanding pelabuhan lain yang rata-rata dibangun dengan dana di bawah Rp5 triliun—namun pelabuhan-pelabuhan itu sudah beroperasi,” tegasnya.

Bambang menyebut pembangunan Patimban perlu diaudit karena belum berfungsi sebagaimana mestinya. Padahal, saat diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2020, Patimban ditargetkan menampung 400 ribu TEUs, dan meningkat hingga 7 juta TEUs pada 2024.

Ia juga menyoroti belum optimalnya integrasi Patimban dengan kawasan industri Subang Smart Politan, yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Integrasi antar-PSN masih stagnan. Ini harus menjadi perhatian dan bagian dari audit menyeluruh oleh pemerintah saat ini,” pungkasnya.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *