Connect with us

Politik

Endang Setyawati Soroti Pentingnya Perlindungan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Published

on

Anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari, menyoroti pentingnya perlindungan keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya di Sumatera Utara, dalam kunjungan kerja Komisi IV di Medan, Kamis (10/4/2025).

Ia mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi kedua di dunia, namun potensi ini kerap disalahgunakan, terutama oleh oknum asing yang mengklaim sebagai peneliti.

“Saya berlatar belakang peneliti, jadi paham modusnya. Mereka datang seolah-olah meneliti, padahal mengambil plasma nutfah untuk dikembangkan di negaranya,” ujar Endang.

Endang juga mencontohkan kasus perusahaan kosmetik Jepang, Shiseido, yang dinilai memanfaatkan rempah-rempah Indonesia tanpa mencantumkan asal bahan bakunya. Ia menyatakan perlunya regulasi ketat yang mewajibkan pencantuman asal-usul bahan baku dari kekayaan hayati nasional.

Ia turut mengkritisi kebijakan yang melemahkan peran peneliti di daerah. Menurutnya, para peneliti dari Balai Penelitian dan Direktorat Jenderal kini kurang diberdayakan, padahal mereka berperan penting dalam menjaga kekayaan alam Indonesia.

“Peneliti harus dilindungi dan difungsikan optimal untuk menjaga kekayaan hayati kita agar tak terus dijarah,” tegasnya.

Endang juga mengingatkan sejarah eksploitasi sumber daya alam Indonesia sejak era kolonial. Ia mencontohkan Kebun Raya Bogor yang dulu menjadi pusat distribusi komoditas seperti sawit dan kopi ke luar negeri. Namun kini, ia menilai banyak kebijakan yang justru merusak warisan tersebut, seperti alih fungsi kebun teh menjadi vila.

Srikandi Gerindra itu mendorong agar generasi muda dan media turut bersuara menjaga warisan hayati Indonesia, termasuk melalui penangkaran ilegal satwa liar yang dapat dimanfaatkan secara sah dan memberi nilai ekonomi bagi negara.

“Jangan sampai kekayaan hayati kita justru dimanfaatkan ilegal, seperti kulit harimau. Kita perlu penangkaran resmi agar ada manfaat ekonomi legal dan berkelanjutan,” ucapnya.

Endang mengakhiri dengan mendorong sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam perlindungan keanekaragaman hayati. Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen kuat, namun perlu ditindaklanjuti dengan implementasi konkret di lapangan.

“Pak Prabowo tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kerja sama dari pusat hingga daerah agar perlindungan kekayaan hayati bisa berjalan efektif,” pungkasnya.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *